Bantu Pasok Rudal S-300 ke Ukraina, Slovakia Janji Tak Terlibat Perang

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Slovakia, Eduard Heger, baru-baru ini mengatakan bahwa pemerintahnya telah memberi S-300 ke Ukraina. Sistem pertahanan udara S-300 tersebut diberikan Slovakia kepada Ukraina untuk membantu melawan invasi pasukan Moskow.
Sejak pertengahan Maret, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah meminta mitra negara-negara Barat untuk membantu senjata yang mampu mempertahankan wilayah dari serangan udara dan rudal Rusia. Dikutip dari Eurasian Times, dia secara khusus menyebut senjata yang diminta adalah sistem pertahanan udara S-300 dan sejenisnya.
Uniknya, S-300 adalah salah satu sistem pertahanan udara buatan Rusia. Meski sudah ada S-400 dan S-500 yang lebih canggih, tapi Ukraina meminta S-300, yang nota bene buatan Rusia untuk digunakan menangkal serangan dari pasukan Rusia.
Kini Ukraina sepertinya sudah mendapatkan hal itu. Dan Slovakia menegaskan, membantu Ukraina bukan berarti bergabung dalam konflik melawan Rusia. Negara-negara Barat seperti AS juga telah sepakat memberi bantuan militer terbaru untuk Kiev, seperti sistem antipesawat dan kendaraan lapis baja.
1. Sumbangan senjata bukan berarti terlibat konflik
Invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung selama lebih dari satu bulan. Ribuan orang telah tewas, baik itu dari militer atau sipil. Angkatan udara Ukraina yang kalah canggih dibanding Rusia, telah beberapa kali meminta bantuan senjata antipesawat untuk melawan pasukan Moskow.
Sejauh ini, negara-negara Barat telah memberikan bantuan rudal Stinger, salah satu rudal antipesawat yang dipanggul seorang tentara, untuk menembak helikopter atau pesawat musuh yang terbang rendah. Ukraina masih membutuhkan rudal pertahanan yang lebih berat untuk menangkal serangan Rusia.
Pada Jumat, Perdana Menteri Slovakia, Eduard Heger, mengonfirmasi bahwa pemerintahannya telah mengirim sistem pertahanan rudal S-300 ke Ukraina. Senjata itu akan digunakan untuk bertahan melawan serangan Rusia.
"Saya mengonfirmasi bahwa Republik Slovakia telah menyumbangkan sistem pertahanan udara S-300 ke Ukraina, menyusul permintaan bantuan Ukraina. Sumbangan sistem tidak berarti bahwa Republik Slovakia menjadi bagian dari konflik bersenjata di Ukraina," ujar Heger, dilansir Reuters.