Perang Rusia vs Ukraina: Moskow Klaim Hancurkan 598 Alutsista Kiev
Jakarta, IDN Times – Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa invasi skala penuh yang dilancarkan di Ukraina, sejak Kamis (24/2/2022), telah berhasil melumpuhkan sejumlah instalasi militer Ukraina.
“Sejak peluncuran operasi, (Rusia) telah menghancurkan 254 tank dan kendaraan tempur lapis baja, 31 pesawat di darat, 46 sistem peluncur roket, 103 buah artileri dan mortir, 164 buah kendaraan militer khusus,” kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov, pada Minggu (28/2/2022), dikutip dari RT.
1. Rusia juga melaporkan ada tentaranya yang tewas
Igor menyampaikan, ada beberapa tentara Rusia yang tewas dalam invasi itu. Namun, dia tidak merinci berapa jumlahnya. Dia hanya mengatakan bahwa korban yang jatuh di pihak Ukraina jauh lebih banyak daripada Rusia.
“(Korban dari Rusia) jauh lebih sedikit daripada nasionalis (Ukraina) yang tersingkir,” ujar dia.
Dia juga mengabarkan bahwa sejumlah prajurit Rusia telah ditawan oleh pasukan Ukraina, aksi militer yang mendapat kecaman dari Igor.
“Kami tahu bagaimana Nazi Ukraina memperlakukan beberapa prajurit Rusia yang ditangkap, dan kami melihat bahwa (mereka) melakukan pelecehan dan penyiksaan yang sama dengan Nazi Jerman,” kata Igor.
2. Rusia berjanji akan menyeret pelanggar hukum perang ke pengadilan
Militer Rusia mengaku telah memantau dengan cermat, sebuah rekaman yang memperlihatkan penyelewengan hak oleh nasionalis Ukraina terhadap tentara Rusia yang ditawan. Igor berjanji akan menyeret siapa pun yang terlibat dalam tindakan tersebut ke pengadilan.
“Ini berlaku untuk para pemimpin rezim Kiev dan antek-antek mereka, yang secara langsung menyerukan pelecehan terhadap personel militer Rusia yang melanggar konvensi tentang perlakuan terhadap tawanan perang,” ujar dia.
"Kalian semua akan ditemukan dan pasti akan menghadapi pembalasan yang berat,” sambung Igor.
3. Rusia janji akan memperlakukan dengan baik tawanan perang dari Ukraina
Di sisi lain, Igor menjamin bahwa setiap tentara Ukraina yang menjadi tawanan perang akan diperlakukan dengan baik.
“Semua yang meletakkan senjata dan menghentikan perlawanan akan dikembalikan ke keluarga mereka,” tambah Igor.
