Jakarta, IDN Times - Dokter Palestina mengungkapkan bahwa banyak warga Jalur Gaza kehilangan nyawa akibat sistem layanan kesehatan yang lumpuh total. Sejak Israel melancarkan serangan terbarunya pertengahan bulan lalu, sumber daya medis di wilayah tersebut semakin terbatas.
Ibrahim Elakkad, yang menjabat sebagai kepala departemen THT di Nasser Medical Complex, salah satu rumah sakit terbesar di Gaza hingga Februari 2025, mengatakan bahwa sistem kesehatan publik dan swasta hampir nyaris tidak ada lagi.
“Pasukan Israel sengaja menargetkan fasilitas kesehatan dan profesional medis dengan niat terbuka untuk membunuh lebih banyak orang,” ujarnya kepada Anadolu.
Elakkad saat ini tinggal di Mesir dan menunggu gencatan senjata agar dapat kembali ke Jalur Gaza untuk melanjutkan tugasnya. Ia baru saja menerima kabar bahwa sepupu beserta anak-anaknya terbunuh dalam serangan Israel pada hari pertama Idul fitri di Gaza.