Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ruangan rumah sakit (pixabay.com/StockSnap)
ilustrasi ruangan rumah sakit (pixabay.com/StockSnap)

Jakarta, IDN Times - Dokter Palestina mengungkapkan bahwa banyak warga Jalur Gaza kehilangan nyawa akibat sistem layanan kesehatan yang lumpuh total. Sejak Israel melancarkan serangan terbarunya pertengahan bulan lalu, sumber daya medis di wilayah tersebut semakin terbatas.

Ibrahim Elakkad, yang menjabat sebagai kepala departemen THT di Nasser Medical Complex, salah satu rumah sakit terbesar di Gaza hingga Februari 2025, mengatakan bahwa sistem kesehatan publik dan swasta hampir nyaris tidak ada lagi.

“Pasukan Israel sengaja menargetkan fasilitas kesehatan dan profesional medis dengan niat terbuka untuk membunuh lebih banyak orang,” ujarnya kepada Anadolu.

Elakkad saat ini tinggal di Mesir dan menunggu gencatan senjata agar dapat kembali ke Jalur Gaza untuk melanjutkan tugasnya. Ia baru saja menerima kabar bahwa sepupu beserta anak-anaknya terbunuh dalam serangan Israel pada hari pertama Idul fitri di Gaza. 

1. Banyak rumah sakit besar tidak lagi berfungsi akibat serangan Israel

Dokter mengungkapkan bahwa serangan udara Israel yang tiada henti telah menyebabkan banyak rumah sakit besar tidak dapat berfungsi. Satu-satunya rumah sakit yang masih beroperasi dengan kapasitas 50 persen adalah Kompleks Medis Nasser di kota Khan Younis. 

Rumah Sakit Al-Shifa, fasilitas kesehatan terbesar di Gaza yang terletak di kawasan Rimal utara, kini hanya berfungsi secara minimal akibat krisis tenaga medis, peralatan, dan obat-obatan. Sementara itu, pusat layanan kesehatan swasta sepenuhnya tidak berfungsi lagi setelah dihancurkan oleh bom-bom Israel.

Menurut Elakkad, sebagian besar dokter telah meninggalkan Gaza, atau telah ditangkap dan dibunuh oleh pasukan Israel.

"Terjadi kekurangan akut tenaga bedah dan spesialis, karena mereka telah dievakuasi ke Mesir atau dipenjara oleh Israel," tambahnya.

2. Banyak pasien meninggal akibat infeksi

Editorial Team

EditorFatimah

Tonton lebih seru di