Pemerintah Suriah dibawah pimpinan Presiden Bashar al Assad ternyata masih menginginkan penyelesaian konflik, antara Pemerintah Suriah dan pemberontak diselesaikan dengan cara damai, terutama di wilayah Utara Suriah.
Pasukan pemberontak yang memfokuskan pertahanan di wilayah Utara Suriah, menjadi halangan terbesar Presiden Assad untuk kembali memegang kontrol seluruh wilayah Suriah.
Banyaknya keterlibatan negara asing di Utara Suriah, seperti kehadiran pasukan Turki, AS, Inggris, dan Prancis, ternyata ikut menjadi masalah bagi pergerakkan pasukan Pemerintah Suriah.
Meskipun begitu, Presiden Bashar al Assad tetap menegaskan dan berjanji akan merebut kembali seluruh wilayah Utara Suriah, dan apabila pasukan pemberontak tidak ingin menyerah maka Suriah akan mengambilnya "secara paksa".
Sebelumnya, Presiden Assad juga sudah pernah berjanji akan mengusir keluar sisa pasukan pemberontak di Selatan Suriah, dan menurut petinggi militer pasukan pemberontak, Pemerintah Suriah sudah memulai pergerakkan untuk melancarkan operasi militer besar di Selatan.