Jakarta, IDN Times - Para dokter di Jalur Gaza memperingatkan bahwa nyawa puluhan bayi prematur dan bayi baru lahir terancam akibat krisis pasokan susu formula. Kondisi ini terjadi setelah Israel menutup total perbatasan sejak Maret 2025, sehingga bantuan kemanusiaan kesulitan masuk ke wilayah tersebut.
“Tidak ada persediaan susu formula khusus, meskipun kami telah berulang kali meminta. Nyawa puluhan bayi dan bayi prematur berada dalam bahaya besar jika krisis ini tidak segera diatasi," kata Ahmad Al Farra, direktur gedung anak dan maternitas di Kompleks Medis Nasser, Khan Younis, kepada The National.
Di unit perawatan intensif neonatal (NICU), di mana bayi-bayi yang rentan terhubung dengan mesin penyelamat jiwa, situasinya semakin genting dari waktu ke waktu.
“Kami mungkin kehilangan sebagian dari mereka kapan saja. Komunitas internasional harus bertanggung jawab atas penderitaan yang dialami bayi-bayi di Gaza," tambahnya.