Mungkin di mata banyak orang, Israel merupakan negara yang sangat stabil dan kuat di dunia. Jika dilihat dari konteks "kuat dan stabil", sangat tidak diragukan kekuatan militer, ekonomi, dan teknologi mereka berada di atas rata-rata.
Tetapi konteks tersebut mulai tidak berlaku, setelah maraknya perpecahan pendapat maupun aksi protes yang dilakukan untuk melawan kebijakan Pemerintah. Warga Israel yang semakin kritis terhadap pemerintahan, melihat bahwa eksploitasi yang dilakukan Pemerintah mereka terhadap warganya sendiri telah membuat banyak orang menderita.
Ditambah lagi dengan rencana penghapusan hak pengecualian khusus bagi kelompok Yahudi Ultra-Ortodoks. Hal ini telah memicu ketidakstabilan baru bagi Israel, dilansir dari Haaretz.com. Menurut survei tidak semua orang menolak kebijakan ini.
Hanya pro dan kontra terus bermunculan, tidak melihat apakah ia yang berpendapat beragama Islam, Yahudi, Kristen, maupun Katolik, di Israel semua memiliki kekuatan suara yang sama, meski negara yang berorientasi pada Yahudi sepenuhnya.
Apabila penolakan terhadap pemerintahan terus terjadi, Israel akan pecah dengan sendirinya dan kejayaan yang didambakan akan hilang sepenuhnya.