Bendera Ukraina. (Unsplash.com/Yehor Milohrodskyi)
Dilansir Reuters, Biden meminta maaf atas penundaan paket bantuan terakhir AS yang disahkan di Kongres pada April. Dia juga menyampaikan telah menandatangani bantuan tambahan sebesar 225 juta dolar AS (Rp3,6 triliun) untuk membantu pembangunan kembali jaringan listrik.
"Saya minta maaf atas minggu-minggu ini saya tidak mengetahui apa yang akan terjadi dalam hal pendanaan. Beberapa anggota kami (Kongres) yang sangat konservatif mendukung hal ini. Tapi akhirnya kami berhasil menyelesaikannya," kata Biden.
"Anda belum menyerah, Anda belum menyerah sama sekali, Anda terus berjuang dengan cara yang sungguh luar biasa. Kami tidak akan meninggalkanmu," ujarnya.
Zelenskyy berterima kasih atas dukungan militer, keuangan, dan kemanusiaan yang diberikan.
"Sangat penting bagi kamu untuk tetap bersama kami. Seluruh rakyat AS tetap bersama Ukraina, seperti saat Perang Dunia Kedua, bagaimana AS membantu menyelamatkan nyawa manusia, menyelamatkan Eropa," kata Zelenskyy.
Kedua pemimpin itu akan bertemu lagi minggu depan di KTT G7 di Italia, saat negara-negara kaya di Barat membahas penggunaan aset Rusia sebesar 50 miliar dolar AS (Rp813 triliun) bagi Ukraina.