Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ukraina Minta Rusia Ganti Rugi Pemboman Bendungan Nova Kakhovka

ilustrasi bendera Ukraina (unsplash.com/sylwiabartyzel)

Jakarta, IDN Times - Perusahaan hidroelektrik Ukraina, Ukrhydroenergo, pada Kamis (6/6/2023), berencana meminta Rusia untuk mengganti rugi atas kerusakan Bendungan Nova Kakhovka. Tak hanya mengakibatkan kerusakan bendungan, serangan itu juga berdampak besar pada suplai energi di Kherson. 

Pemboman Bendungan Nova Kakhovka terjadi pada Juni 2023 yang diduga dilakukan oleh militer Rusia. Insiden itu menimbulkan kerusakan besar dan banjir bandang di sekitar Sungai Dnipro. Ukraina pun terpaksa mengevakuasi 17 ribu penduduk di sekitar bendungan. 

1. Ukraina akan menggugat Rusia di ICC

Ukrhydroenergo sudah menyiapkan gugatan kepada Rusia di ICC (International Court of Arbitration). Perusahaan tersebut menuntut kompensasi atas kerusakan di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Nova Kakhovka. 

"Baru-baru ini kami sudah mengirimkan notifikasi kepada Rusia soal gugatan kepada ICC. Kami akan mengajukan gugutan tersebut atas kerugian dan hilangnya keuntungan dari konstruksi beserta restorasi bendungan," tuturnya, dikutip Ukrinform

"Kami menginginkan negara agresor memberikan kompensasi atas kerugian besar yang kami alami. Berdasarkan estimasi awal kerugian yang kami dapatkan atas pemboman ini mencapai 2,5 miliar dolar AS (Rp40,5 triliun)," sambungnya. 

Tak hanya meminta kerugian atas kerusakan bendungan, Ukrhydroenergo sudah mengajukan gugatan kepada Pengadilan HAM Eropa atas kerusakan proyek konstruksi kincir angin di Pulau Zmiinyi. 

2. Dibutuhkan 6-7 tahun untuk membangun kembali PLTA Nova Kakhovka

Direktur Ukrhydroenergo, Ihor Syrota, mengatakan bahwa dibutuhkan waktu 6-7 tahun untuk membangun kembali PLTA Nova Kakhovka. 

"Dari estimasi awal, PLTA dapat dibangun dalam waktu 6-7 tahun, tapi sebelum itu, teritori di sekitar bendungan harus berada di bawah otoritas Ukriana. Setelah itu, kami dapat mengeringkan area sekitar yang terdampak ledakan," terangnya. 

Ia menambahkan kerugian tahunan Ukrhydroenergo imbas gagalnya penjualan listrik mencapai 138 juta dolar AS (Rp2,2 triliun). 

"Kerusakan Bendungan Nova Kakhovka mengakibatkan hilangnya 343,2 MW kapasitas listrik. Selain itu, 192 MW kapasitas juga hilang yang dibutuhkan untuk operasional keseimbangan listrik di Ukraina," sambungnya. 

3. Ukraina dan Rusia saling tuding soal ledakan di Nova Kakhovka

Ukraina selama ini menuding ledakan Bendungan Nova Kakhovka dilakukan pada 6 Juni 2023 merupakan tindakan Rusia. Di sisi lain, Moskow menuding Kiev yang meledakkan bendungan tersebut dalam upaya serangan balik. 

Pada Juni 2023, Presiden Rusia Vladimir Putin menuding Kiev sengaja merusak bendungan tersebut untuk mensugesti Barat bahwa kejahatan perang telah dilakukan oleh Moskow di teritori Ukraina.

Dilaporkan Reuters, Syrota menekankan bahwa peledakan bendungan ini adalah aksi dari militer Rusia. Ia menyebut bendungan tersebut sudah berada di bawah kontrol Rusia sejak awal invasi. 

"Sejak awal berlangsungnya invasi, PLTA tersebut sudah diokupansi dan berada di bawah tanggung jawab militer Federasi Rusia karena itu berada di bawah kontrol mereka," tuturnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us