Melansir dari Mirror, tunjangan tambahan itu akan berakhir pada 6 Oktober 2021, bertepatan dengan hari Perdana Menteri Johnson akan berpidato di konferensi Partai Konservatif di Manchester. Di Mancherster terdapat 312 ribu pekerja yang menerima manfaat dari Kredit Universal, secara total ada 5,5 juta rumah tangga yang menerima tunjangan tersebut.
Menurut sumber dalam di pemerintahan, mengatakan Johnson telah ditekan oleh para menteri, yang dipimpin oleh Menteri Kesejahteraan Therese Coffey, untuk melanjutkan tunjangan tambahan. Namun, Johnson dan Kanselir Rishi Sunak bersikeras untuk menghentikan, karena jika dilanjutkan dapat membuat pemberian Kredit Universal dan biaya asuransi naik.
Yayasan Joseph Rowntree menyampaikan pemotongan itu akan membuat sekitar 500 ribu penerima tunjangan berpotensi jatuh ke dalam kemiskinan, yang berdampak ke sekitar 200 ribu anak-anak, dengan wilayah yang paling terdampak adalah North East, North West, dan West Midlands.
Sunak pada pekan lalu dilaporkan telah menyiapkan dana 500 juta pound sterling (Rp9,6 triliun) untuk membantu keluarga berpenghasilan rendah untuk membeli makanan, pakaian, dan membayar tagihan. Dana itu dipandang sebagai pengakuan bahwa pemotongan Kredit Universal berdampak besar terhadap banyak keluarga dalam mengakses kebutuhan dasar hidup.
Saat ini Inggris Raya telah dihadapi dengan masalah kenaikan harga energi, bahan bakar, dan pangan. Tagihan energi, yang mencakup gas dan listrik diperkirakan akan naik menjadi sekitar 139 pound sterling (Rp2,6 juta).