Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ternyata Ini Alasan Boris Johnson Cabut Lockdown Inggris

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara dalam konferensi pers di London, Inggris, pada 29 November 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Peter Nicholls
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara dalam konferensi pers di London, Inggris, pada 29 November 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Peter Nicholls

Jakarta, IDN Times - Inggris telah melonggarkan penguncian wilayah (lockdown) yang telah diterapkan selama berbulan-bulan untuk mengekang wabah COVID-19, pada Senin (19/7/2021). Langkah itu pun menimbulkan banyak pertanyaan di berbagai kalangan, mengingat kasus COVID-19 negara yang dipimpin Perdana Menteri Boris Johnson itu masih tinggi.

Menanggapi hal ini, mantan penasihat utama Boris, Dominic Cummings, mengatakan ada sejumlah alasan yang membuat Boris akhirnya mencabut lockdown. Salah satunya karena Boris tidak mempersiapkan penguncian COVID-19 untuk menyelamatkan warga lanjut usia (lansia) dan menyangkal Layanan Kesehatan Nasional (NHS) akan kewalahan.

“Johnson tidak ingin memberlakukan penguncian kedua pada musim semi lalu, karena orang-orang yang sekarat umumnya berusia di atas 80,” kata Cummings pada Senin, dalam wawancara TV pertama sejak melepas jabatannya tahun lalu.

1. Boris ingin bertemu Ratu Elizabeth

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, saat berbicara dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen melalui sambungan telepon pada 8 Desember 2020. (Facebook.com/Boris Johnson)
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, saat berbicara dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen melalui sambungan telepon pada 8 Desember 2020. (Facebook.com/Boris Johnson)

Cummings juga mengaku Johnson ingin bertemu Ratu Elizabeth yang berusia 95 tahun, meski ada tanda-tanda virus tengah menyebar di kantornya pada awal pandemik. Sementara masyarakat diminta menghindari pertemuan tidak penting, terutama dengan lansia.

Penasihat politik yang menuduh pemerintah bertanggung jawab atas kematian ribuan orang akibat COVID-19 itu, juga mengungkapkan sejumlah pesan lain dari Johnson kepada para penasihatnya pada Oktober.

Cummimgs mengatakan lewat sebuah pesan, Johnson berkelakar bahwa orang tua bisa terkena “COVID-19 dan hidup lebih lama” karena kebanyakan orang yang sekarat telah melewati usia rata-rata harapan hidup.

2. Johnson kirim pesan ke Cummings

potret Boris Johnson yang merupakan Perdana Menteri Britania Raya(news.sky.com)
potret Boris Johnson yang merupakan Perdana Menteri Britania Raya(news.sky.com)

Cummings juga mengatakan Johnson mengiriminya pesan berikut: “Dan saya tak lagi menganggap masalah NHS yang kewalahan ini. Teman-teman, saya pikir kita perlu mengalibrasi ulang.”

Menanggapi pernyataan itu, juru bicara Johnson mengatakan, perdana menteri telah mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi nyawa dan mata pencaharian berdasarkan saran ilmiah terbaik.

Sementara, partai oposisi Inggris, Partai Buruh, mengatakan apa yang diungkap Cummings memperkuat wacana penyelidikan publik dan menjadi bukti lebih lanjut bahwa perdana menteri telah membuat pernyataan salah berkali-kali, dengan mengorbankan kesehatan masyarakat.

3. Dukungan untuk Johnson masih tinggi

Perdana Menteri Inggri Boris Johnson tiba dengan anjingnya Dilyn di tempat pemungutan suara di Aula Pusat Metodis untuk memberikan suaranya pada pemilihan umum di London, Inggris, pada 12 Desember 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Mukoya
Perdana Menteri Inggri Boris Johnson tiba dengan anjingnya Dilyn di tempat pemungutan suara di Aula Pusat Metodis untuk memberikan suaranya pada pemilihan umum di London, Inggris, pada 12 Desember 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Mukoya

Cummings mengatakan pada BBC, Johnson memberi tahu para pejabat dirinya tak pernah menyetujui penguncian pertama. Cummings juga mengaku harus meyakinkan Johnson untuk tidak mengambil risiko bertemu sang Ratu.

“Saya katakan ‘Anda sedang apa’, dan dia bilang ‘saya mau bertemu Ratu’, dan saya katakan ‘Anda bicara soal apa, tentu Anda tak bisa pergi dan bertemu Ratu’,” kata Cummings tentang percakapannya dengan Johnson, dikutip ANTARA, Selasa.

“Dan dia bilang, pada dasarnya dia tidak memikirkan hal itu.”

Meski mempertanyakan kelayakan Johnson jadi perdana menteri dan mengecam perjuangan pemerintah melawan COVID-19, kritik Cummings belum secara serius memengaruhi peringkat Johnson dalam jajak-jajak pendapat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rehia Sebayang
Rochmanudin Wijaya
Rehia Sebayang
EditorRehia Sebayang
Follow Us