Jakarta, IDN Times - Calon Perdana Menteri Thailand, Pita Limjaroenrat, kini terus menggalang dukungan dan mematangkan strategi untuk putaran kedua pemilihan umum. Pita kini terancam gagal menjadi perdana menteri karena kalah 51 suara di parlemen yang didominasi oleh militer.
Putaran kedua pemilu Thailand digelar Rabu (19/7/2023) dan Pita kembali mencalonkan diri lagi. Koalisi delapan partai yang mayoritas adalah oposisi juga mendukungnya untuk maju kembali.
“Kami masih terus berdialog untuk mendapatkan lebih banyak dukungan,” kata Pita, dikutip dari Channel News Asia, Rabu.
Sebelumnya, pada pemilu 15 Mei 2023 lalu, Partai Move Forward yang menaungi Pita meraup suara tertinggi, yakni 14 juta suara. Meski mendapatkan jutaan suara, namun upaya Pita membentuk pemerintahan gagal karena dihalangi oleh para pendukung militer.
Para senat di parlemen menolak proposal Partai Move Forward yang tujuannya adalah untuk merevisi UU pencemaran nama baik Kerajaan Thailand yang pelakunya bisa dipenjara hingga 15 tahun.