Jakarta, IDN Times - Kota pelabuhan Mariupol di pesisir Laut Azov tinggal menghitung jam sebelum benar-benar dikuasai pasukan Rusia. Serhiy Volyna, komandan brigade marinir ke-36 Ukraina yang masih bertempur di Mariupol, meminta bantuan internasional untuk evakuasi warga sipil dan tentara yang terluka.
Pasukan Ukraina bertahan di pabrik metalurgi Azovstal yang luas bersama dengan ratusan warga sipil. Posisi mereka sudah terkepung dan telah mendapat ultimatum untuk meletakkan senjata dari Rusia. Tapi sampai batas waktu yang ditentukan, pasukan Ukraina mengabaikannya.
Mariupol adalah kota dengan populasi sekitar 420 ribu jiwa sebelum diserang Rusia. Sejak invasi pada 24 Februari, kota itu menjadi kota paling menderita. Rusia telah mengepung Mariupol dan saat ini ada sekitar 100 ribu penduduk yang masih terjebak di kota tersebut.