Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia Kembali Ancam Pasukan Ukraina di Mariupol untuk Menyerah

Presiden Rusia, Vladimir Putin. (twitter.com/KremlinRussia_E)

Jakarta, IDN Times - Rusia kembali memberi ultimatum kepada pasukan Ukraina yang berada di Donbass agar segera menyerah. Dilansir dari The Guardian, Kementerian Pertahanan Rusia juga akan membuka koridor kemanusiaan dari pabrik baja Azovstal. Koridor kemanusiaan ini akan memungkinkan para pejuang Ukraina yang menyerah dapat dievakuasi dengan aman.

“Angkatan bersenjata Rusia, yang murni berdasarkan prinsip-prinsip kemanusiaan, sekali lagi mengusulkan agar para pejuang batalyon nasionalis dan tentara bayaran asing menghentikan operasi militer mereka mulai pukul 14.00 waktu Moskow pada 20 April dan meletakkan senjata,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dilansir dari India Times.

1. Peringatan kedua dari Rusia

Rusia memberi waktu sampai Rabu (20/4/2022), pukul 14.00 waktu setempat untuk para pejuang Ukraina yang masih berada di pabrik baja Azovstal yang menjadi benteng pertahanan terakhir para pejuang Ukraina di Kota Mariupol agar segera menyerah dilansir dari Reuters.

Peringatan Rusia ini merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya, pada Sabtu (16/4/2022), Rusia juga telah memperingatkan pasukan Ukraina yang tersisa di Mariupol untuk segera menyerah. Rusia memberikan batas waktu hingga pukul 7.00 Minggu pagi waktu setempat dan berjanji akan mengevakuasi mereka sebelum pukul 13.00 dilansir dari Al Jazeera.

Namun, pasukan Ukraina menolak untuk menyerah. PM Ukraina, Denys Shmyhal, menyatakan bahwa pasukan Ukraina masih bertempur di pabrik Azovstal dan akan bertempur hingga akhir. Oleh karena itu, Kementerian Pertahanan Rusia kemudian memperbarui peringatannya dan memberi batas sampai Rabu, pukul 14.00 waktu setempat, untuk pasukan Ukraina menyerah. 

2. Pasukan Ukraina kalah jumlah

Serhiy Volyna, seorang komandan pasukan yang bertempur di Mariupol, menyatakan bahwa mereka saat ini sangat terdesak. Melalui pesan dalam bentuk video yang diunggah di akun Facebook-nya, Serhiy menyampaikan bahwa mereka mungkin hanya akan bertahan beberapa hari atau bahkan hitungan jam.

Dalam video tersebut, dia juga menyampaikan bahwa pasukan Ukraina kalah jumlah hingga 10 banding satu, ia juga meminta proses ekstraksi untuk membawa mereka ke negara pihak ketiga dilansir dari The Guardian.

“Musuh melebihi jumlah kita 10 banding satu,” kata Serhiy dalam video tersebut.“Kami mengimbau dan memohon kepada semua pemimpin dunia untuk membantu kami. Kami meminta mereka untuk menggunakan prosedur ekstraksi dan membawa kami ke wilayah negara pihak ketiga.” tambahnya.

3. Intelijen Inggris sebut pertempuran di Donbas semakin intensif

Menurut laporan terbaru intelijen Inggris yang diterbitkan oleh Kementerian Pertahanan Inggris melalui akun Twitter-nya, pertempuran di wilayah Donbass semakin intensif. Laporan itu juga menyatakan bahwa kehadiran militer Rusia di wilayah tersebut semakin meningkat dan Rusia diduga berniat untuk menganggu pergerakan bala bantuan dan persenjataan ke timur negara itu dilansir dari The Guardian.

Sebelumnya, Rusia memang telah menarik seluruh pasukannya dari utara Ukraina setelah gagal merebut Kiev. Saat ini, Rusia mengalihkan fokusnya ke timur Ukraina untuk merebut sepenuhnya wilayah Donbass.

Salah satu  kota yang saat ini diincar Rusia adalah Kota Mariupol. Kemenangan Rusia atas kota ini akan sangat menguntungkan mereka. Dengan merebut kota ini, Rusia mampu membuka koridor yang menghubungkan daerah Donbass dengan Krimea yang telah dicaplok Rusia pada 2014.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us