Negara-negara di Asia Tengah adalah negara-negara pecahan Soviet. Pengaruh Barat di blok ini bisa dibilang sangat kurang. Tapi sebagai wilayah yang strategis dan kaya, Asia Tengah dapat dilihat sebagai lahan persaingan geopolitik antara Rusia dan China.
Selama beberapa tahun terakhir, hubungan antara Moskow dan Beijing semakin mesra. Beijing sepertinya juga tidak akan bertindak gegabah dengan melakukan intervensi di Asia Tengah, yang memiliki hubungan kuat dengan Moskow.
Dalam tanggapan terhadap kerusuhan mematikan di Kazakh, yang meluas hampir di separuh negara, Presiden Xi Jinping sempat menyampaikan belasungkawa. Menteri Luar Negeri Wang Yi juga memberi dukungan kepada pemerintah Kazakh untuk stabilitas keamanan.
Dilansir Global Times, dalam panggilan dengan Menteri Luar Negeri Kazakh Mukhtar Tileuberdi, Wang Yi mengatakan bahwa China akan memastikan keamanan dan kelancaran operasi proyek-proyek besar China-Kazakhstan.
Yang Jin, peneliti China yang fokus pada Asia Tengah mengatakan "China bekerja sama dengan Kazakhstan dalam minyak dan gas bahkan lebih awal dari pada dengan Rusia, yang mencerminkan pentingnya kemitraan strategis antara kedua negara."
Meskipun pengaruh Rusia di Kazakhstan sangat kuat, seperti termasuk penggunaan bahasa Rusia sebagai bahasa pengantar, tapi China adalah negara utama yang telah menginvestasikan puluhan miliar dolar untuk proyek minyak Kazakhstan.
Negara-negara di Asia Tengah memiliki ketergantungan terhadap investasi ekonomi yang besar dari Beijing.
Yang Jin mengatakan "poin penting lainnya adalah bahwa China perlu memastikan keamanan personel dan kepentingan China di Kazakhstan, dan kami percaya pemerintah Kazakh akan memperlakukan permintaan ini dengan serius."