Jakarta, IDN Times - Ketegangan antara Filipina dan China di Laut China Selatan terus berlanjut. Dua negara ini sama-sama mengklaim kedaulatannya di perairan internasional tersebut.
Sebelumnya, Filipina menyebut bahwa tiga anggota militernya diserang oleh tembakan air oleh penjaga Pantai China di salah satu titik di Laut China Selatan. Beijing mengklaim serangan itu adalah pembelaan diri.
“Tanggapan yang proporsional, bijaksana dan masuk akal yang dibicarakan oleh presiden tidak hanya mencakup aspek penguatan kemampuan militer dan pertahanan dengan sekutu lainnya, tapi juga berbicara tentang upaya diplomatik yang melelahkan untuk menyelesaikan masalah ini,” kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Filipina, Jonathan Malaya, dikutip dari Channel News Asia, Selasa (2/4/2024).
Presiden Filipina, Ferdinand ‘Bongbong’ Marcos telah memerintahkan pemerintahannya untuk memperkuat koordinasi keamanan maritim untuk menghadapi berbagai tantangan serius terhadap integritas wilayah dan perdamaian.