Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi bendera China. (unsplash.com/Yan Ke)
Ilustrasi bendera China. (unsplash.com/Yan Ke)

Jakarta, IDN Times - China mengecam latihan militer gabungan militer Filipina dengan Amerika Serikat (AS) di Laut China Selatan (LCS). Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian menegaskan bahwa tindakan ini akan memperkeruh ketagangan di LCS. 

Latihan perang tahunan Filipina-AS yang bertajuk Balikatan akan digelar pada 22 April hingga 10 Mei 2023. Latihan akan melibatkan 16.700 pasukan dalam simulasi merebut kembali pulau-pulau di wilayah yang menghadap Taiwan dan LCS. 

1. China kecam Filipina karena bawa pihak asing ke LCS

China mengingatkan Filipina untuk lebih bijaksana dalam menyikapi situasi di Laut China Selatan. Lin Jian menegaskan bahwa membawa negara-negara eksternal seperti AS dalam latihan militer gabungan hanya akan memperburuk ketegangan di kawasan.

"Filipina harus menyadari bahwa pamer kekuatan dengan negara luar di LCS dan memprovokasi konfrontasi akan merusak stabilitas kawasan", tegas Lin Jian dalam konferensi pers, dikutip dari The Guardian pada Kamis (18/4/2024).

Lin Jian juga memperingatkan bahwa tindakan tersebut akan menjadi bumerang bagi Filipina. Alih-alih meningkatkan keamanan, latihan tersebut dinilai akan membuat posisi Filipina semakin rentan. 

2. Latihan Balikatan simulasikan perebutan pulau di luar wilayah Filipina

Latihan militer tahun ini akan menjadi yang pertama digelar di luar wilayah perairan Filipina. Latihan mencakup simulasi perebutan kembali pulau-pulau di wilayah utara dekat Taiwan dan Palawan barat yang menghadap LCS.

"Ini merupakan pertama kalinya latihan maritim dilaksanakan di luar perairan teritorial Filipina," ujar Kolonel Michael Logico, perwira Angkatan Darat Filipina yang mengawasi latihan.

Menurut Logico, latihan ini akan menunjukkan kesiapan tempur Filipina. Latihan ini akan dihadiri 14 negara, seperti Jepang, India dan beberapa negara ASEAN. Jika semua peserta hadir, ini akan jadi latihan tahunan terbesar yang pernah digelar. 

Rencananya, kapal-kapal Angkatan Laut dan Penjaga Pantai AS serta Filipina juga akan berlayar hingga melampaui 22 kilometer laut lepas pantai Palawan.

3. Latihan digelar di tengah ketegangan Filipina-China di LCS

Peringatan China atas latihan militer Filipina-AS disampaikan di tengah meningkatnya ketegangan kedua negara di LCS belakangan ini.

China dilaporkan telah melakukan serangkaian provokasi di zona abu-abu sengketa. China disebut mengarahkan laser dan menembakkan meriam air militer ke penjaga pantai Filipina. Selain itu, China juga menabrak kapal Filipina yang mengirim logistik dekat Second Thomas Shoal, wilayah yang menjadi sengketa antara dua negara. 

China mengklaim hampir seluruh LCS, namun klaim tersebut telah dinyatakan tidak memiliki dasar hukum oleh pengadilan internasional pada 2016. Meski demikian, Beijing terus meningkatkan kehadiran dan aktivitas militernya di wilayah yang dipersengketakan.

Presiden AS Joe Biden baru-baru ini menyatakan dukungannya untuk melindung Filipina dari perilaku asertif China. Dukungan ini disampaikan dalam pertemuan puncak KTT trilateral AS-Filipina-Jepang di Washington. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorLeo Manik