Bendera Myanmar. (Pexels.com/Gu Bra)
Dilansir Associated Press, untuk meredakan konflik di Myanmar, China membantu menengahi gencatan senjata pada bulan Januari lalu. Namun, tindakan itu gagal setelah salah satu anggota Aliansi Tiga Persaudaraan melancarkan serangan baru pada bulan Juni.
Jenderal Min Aung Hlaing, pemimpin pemerintahan militer Myanmar, baru-baru ini menuduh bahwa negara-negara asing mendukung milisi etnis. Tuduhan itu diperkirakan merujuk pada China, yang memiliki hubungan panjang dengan kelompok pemberontak.
Awal bulan ini, Menteri Luar Negeri China Wang Yi, mengatakan negaranya menentang kekacauan dan perang di Myanmar. Wang telah berkunjung ke Myanmar pada bulan ini, ia mengatakan kepada Min Aung Hlaing bahwa negaranya menentang serangan di negara bagian Shan.
Menteri itu juga menyatakan harapan agar Myanmar akan secara efektif menjaga keselamatan personel dan proyek negaranya di negara tersebut.