Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Bendera China (pixabay.com/marcel_elia-1451138)
Ilustrasi Bendera China (pixabay.com/marcel_elia-1451138)

Intinya sih...

  • China meminta AS membatalkan tarif timbal baliknya.
  • AS mengumumkan pengecualian tarif untuk barang elektronik konsumen dan peralatan pembuat chip utama.
  • Pengecualian tarif akan menguntungkan perusahaan teknologi AS yang membuat produk di China.

Jakarta, IDN Times - China meminta Amerika Serikat (AS) untuk membatalkan sepenuhya tarif timbal baliknya. Washington mengumumkan pengecualian tarif bagi China untuk barang elektronik konsumen dan peralatan pembuat chip utama.

"Kami mendesak AS untuk mengambil langkah memperbaiki kesalahannya, membatalkan sepenuhnyna praktik tarif timbal balik yang salah dan kembali ke jalan yang benar," kata juru bicara Kementerian Perdagangan China, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Economic Times, Senin (14/4/2025).

1. Ponsel, laptop dan chip China dikecualikan dari tarif resiprokal

Xiaomi Redmi A5 (mi.co.id)

Pekan lalu, kantor Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS mengatakan, ponsel pintar, laptop, chip, memori dan produk lainnya akan dikecualikan dari pungutan global yang diluncurkan Presiden AS Donald Trump awal bulan ini.

Menurut Kementerian Perdagangan Beijing, pengecualian tersebut merupakan langkah kecil oleh Washington. China, kata mereka, sedang mengevaluasi dampak dari keputusan tersebut.

2. Pengecualian itu untuk menguntungkan perusahaan teknologi AS

ilustrasi logo Apple (pexels.com/Ricky Esquivel)

Pengecualian tarif untuk sejumlah elektronik ini diberikan ketika tarif impor balasan China sebesar 125 persen atas barang-barang AS mulai berlaku pada Sabtu lalu. Beijing menentang mitra dagang terbesar mereka.

Pengecualian tersebut akan menguntungkan perusahaan teknologi AS seperti Nvidia dan Dell, serta Apple, yang membuat iPhone dan produk premium lainnya di China. Sementara itu, sebagian besar barang China masih menghadapi pungutan menyeluruh sebesar 145 persen setelah negara tersebut dikecualikan dari penangguhan tarif 90 hari.

3. Hubungan AS-China memburuk akibat perang tarif

Perang Amerika vs China (pexels.com/i@karolina-grabowska)

Trump diketahui memulai hubungan dengan China secara baik sejak kembali menjabat sebagai presiden pada 20 Januari lalu. Namun, keadaan memburuk usai Trump mengundang Xi ke pelantikannya yang diahadiri oleh Wakil Presiden China, Han Zheng.

Di periode kedua Trump, kedua negara bahkan tak memiliki saluran komunikasi tingkat tinggi. Hal ini tak seperti yang terjadi pada periode pertama Trump. China mengaku tidak yakin siapa yang berbicara atas nama Trump tentang hubungan mereka.

Meski demikian, Gedung Putih percaya bahwa China harus mengirim pejabat perdagangan senior alih-alih Wang untuk berbicara tentang masalah perdagangan. Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan bahwa Presiden Trump ingin bernegosiasi langsung dengan Presiden China Xi Jinping.

Editorial Team