Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang, Takeshi Iwaya saat menggelar dialog bilateral dengan Menlu China Wang Yi (kiri) di Tokyo pada 22 Maret 2025. (x.com/SpoxCHN_LinJian)
Jepang mengatakan selama dialog ekonomi tingkat tinggi bilateral baru-baru ini, pihaknya akan menerima pemantauan internasional jangka panjang dan pengambilan sampel independen China. Pihaknya juga menegaskan bahwa kegiatan-kegiatan itu akan terus dilakukan. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang, Takeshi Iwaya, saat berunding dengan Menlu China Wang Yi pada 22 Maret di Tokyo.
Beijing dan Tokyo sepakat pada September 2024, bahwa impor makanan laut China dari Jepang akan dilanjutkan secara bertahap. Namun, China menetapkan prasyarat partisipasinya dalam pemantauan air laut di dekat PLTN Fukushima Daiichi di bawah kerangka IAEA dan tidak menemukan kejanggalan dalam sampel.
NHK News melaporkan, air yang digunakan untuk mendinginkan bahan bakar cair di PLTN tersebut telah bercampur dengan air hujan dan air tanah. Air yang terkumpul diolah untuk menghilangkan sebagian besar zat radioaktif, meski masih mengandung tritium.
Sebelum membuang air tersebut ke laut, operator pabrik TEPCO, mengencerkannya untuk mengurangi kadar tritium hingga sepertujuh dari tingkat yang dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk air minum.