PM Jepang Mau Kirim Menteri ke AS, Tuntut Trump Cabut Tarif Resiprokal

- Menteri Ekonomi Jepang mengutus negosiator ke AS untuk bicarakan tarif impor resiprokal.
- Japan akan mengerahkan sumber daya lintas kementerian dan lembaga untuk desak AS agar mencabut tarif impor resiprokal.
- Jepang mendapat prioritas dalam negosiasi tarif AS karena merupakan sekutu utama dalam bidang keamanan dan ekonomi.
Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba telah menugaskan Menteri Revitalisasi Ekonomi, Ryosei Akazawa untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat (AS) soal tarif impor resiprokal.
Jepang sendiri dikenakan tarif 24 persen atas segala barangnya yang diekspor ke AS. Nantinya, Akazawa akan bertemu dengan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent untuk berdiskusi soal tarif tersebut.
“Ini tanggung jawab yang sangat berat, tapi saya akan melakukan yang terbaik untuk mencapai hasil yang baik,” kata Akazawa dilansir Jiji Press, Sabtu (12/4/2025).
1. PM Jepang mau Trump cabut tarif impor resiprokal

Dilansir Kyodo News, Ishiba memastikan akan mengerahkan seluruh sumber daya dari lintas kementerian dan lembaga untuk mendesak AS, sekutu terdekat Jepang, mencabut tarif impor resiprokal Trump itu.
Oleh sebab itu, dia akan mengirim Akazawa terbang ke AS pekan depan, dan menuntut hasil yang baik untuk Negeri Sakura itu.
2. Industri otomotif hingga baja Jepang bisa babak belur jika dikenakan tarif 24 persen

Menurut Ishiba, meski penerapan tarif 24 persen ditunda, namun masih ada peluang diberlakukan, dan bisa memukul industri otomotif, baja, dan alumunium Jepang. Padahal, industri-industri itu adalah penopang ekonomi Jepang.
"Kami sedang menyusun tim 'all-Japan' untuk terlibat dalam negosiasi dengan Amerika Serikat dan mengambil langkah-langkah dukungan yang diperlukan untuk industri dalam negeri," ucap Ishiba
3. Jepang bakal diberi prioritas

Bessent memastikan AS akan memberikan Jepang prioritas dalam negosiasi tarif, mengingat negara itu adalah sekutu utama AS dalam bidang keamanan dan ekonomi. Ditambah, Jepang memberi respons cepat terhadap tarif resiprokal, di mana Ishiba langsung menghubungi Trump melalui telepon.
“Jepang tetap menjadi salah satu sekutu terdekat AS, dan saya menantikan keterlibatan produktif kami yang akan datang terkait tarif, hambatan perdagangan non-tarif, masalah mata uang, dan subsidi pemerintah. Saya menghargai penjangkauan dan pendekatan terukur pemerintah Jepang terhadap proses ini," ujar Bessent dalam unggahannya di X.