Ilustrasi bandara di Beijing, China. (pexels.com/Zbigniew Bielecki)
Pada Agustus 2024, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan mpox sebagai keadaan darurat kesehatan global, setelah penyakit tersebut menyebar di seluruh Afrika. Sebagian besar kasus terpusat di Kongo, Burundi, dan Uganda. Lebih dari 120 negara dan wilayah di seluruh dunia telah mencatat kasus yang terkonfirmasi.
Merespons hal tersebut, China segera memperketat tindakan pemeriksaan bagi wisatawan yang datang dari negara atau kawasan yang terjangkit cacar monyet dan mereka yang pernah melakukan kontak dengan penderita cacar monyet. Turis yang mengalami gejala demam, sakit kepala, nyeri otot, lesi kulit besar seperti bisul, dan gejala mencurigakan lainnya harus melapor kepada petugas bea cukai saat masuk.
Tindakan medis akan diambil dan melakukan pengujian terhadap mereka. Tindakan pencegahan akan berlangsung selama 6 bulan. Selama periode tersebut, negara dan wilayah yang baru diidentifikasi oleh WHO sebagai tempat terjadinya wabah mpox akan tunduk pada ketentuan pemberitahuan tersebut.
"Untuk kendaraan, kontainer, barang, dan benda lain dari negara dan kawasan yang mengalami penyebaran penyakit, jika telah terkontaminasi oleh virus cacar monyet atau dianggap berisiko terkontaminasi, otoritas bea cukai akan melaksanakan prosedur sanitasi terhadap benda tersebut," kata Administrasi Umum Bea Cukai China, dikutip dari China Daily.