Jakarta, IDN Times - Kasus COVID-19 di Brasil semakin tidak terkendali. Dalam kurun waktu enam bulan, jumlah kematian di Negeri Samba itu sudah menembus angka 100 ribu. Mengutip data dari situs World O Meter, Senin (10/8/2020), tercatat 101.136 orang meninggal akibat virus Sars-CoV-2.
Meningkatnya angka kematian akibat COVID-19 seiring dengan kebijakan Pemerintah Brasil yang mulai melonggarkan pembatasan pergerakan manusia. Toko-toko dan restoran dibolehkan beroperasi, kendati pandemik belum mencapai puncaknya.
Melonjaknya angka kematian di Brasil terjadi hanya terjadi dalam kurun waktu enam bulan. Data dari kantor berita Reuters hari ini menyebut, saat COVID-19 dilaporkan mulai menyebar pada akhir Februari lalu di Brasil, dalam kurun waktu tiga bulan, pandemik di negara latin itu telah merenggut 50 ribu jiwa. Hanya dalam waktu 50 hari, angka kematian akibat COVID-19 bertambah 50 ribu jiwa.
Seorang anggota senior organisasi ahli penyakit menular, Dr. José Davi Urbaez mengatakan, situasi ini menggambarkan Pemerintah Brasil sudah putus asa menghadapi pandemik COVID-19.
"Situasi saat ini tidak ada ubahnya seperti perang dunia. Tetapi, kita semua seolah-olah tidak melakukan sesuatu seperti sedang dibius," ungkap Urbaez sepetri dikutip Reuters.
Lalu, apa yang dilakukan oleh Presiden Brasil Jair Bolsonaro untuk mencegah agar pandemik virus corona tidak semakin meluas?