Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Presiden Brasil Dinyatakan Negatif COVID-19 Usai Empat Kali Tes

Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengklaim telah negatif dari COVID-19 (www.twitter.com/@jairbolsonaro)
Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengklaim telah negatif dari COVID-19 (www.twitter.com/@jairbolsonaro)

Jakarta, IDN Times - Setelah menjalani empat kali tes swab, Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengklaim dirinya sudah sembuh dari COVID-19. Pernyataan itu disampaikan oleh Bolsonaro melalui akun Twitternya @jairbolsonaro pada Sabtu, 25 Juli 2020. 

"RT-PCR untuk Sars CoV-2: negatif. Selamat pagi semuanya," demikian cuit Bolsonaro sambil memegang obat antimalaria hydroxychloroquine yang ia sampaikan berkali-kali ampuh untuk mengobati COVID-19. 

Namun, hingga kini belum ada dasar saintifik yang menyebut obat antimalaria itu ampuh bagi pasien COVID-19. Bahkan, ditemukan efek samping bagi pasien yang memiliki penyakit jantung. 

Laman Time, Minggu, 26 Juli 2020 melaporkan tidak diketahui dengan jelas kapan Bolsonaro melakukan tes tersebut. Pada Rabu, 22 Juli 2020, Bolsonaro masih dinyatakan positif COVID-19. 

Apa rencana Bolsonaro usai dinyatakan berhasil sembuh dari COVID-19?

1. Presiden Bolsonaro diprediksi akan kembali membaur dengan para pendukungnya

Presiden Brazil Jair Bolsonaro menunggang kuda saat bertemu dengan para pendukungnya di Brasilia, Brazil, pada 31 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Ueslei Marcelino
Presiden Brazil Jair Bolsonaro menunggang kuda saat bertemu dengan para pendukungnya di Brasilia, Brazil, pada 31 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Ueslei Marcelino

Usai dinyatakan sembuh dari COVID-19, Bolsonaro diprediksi akan kembali membaur dengan para pendukungnya. Sebab itu lah yang ia lakukan sebelum dinyatakan terpapar COVID-19.

Banyak akhir pekan sejak awal pandemik dihabiskan dengan berada dekat  bersama para pendukungnya tanpa mengenakan masker. Sedangkan, pandemik COVID-19 masih terus terjadi. 

Pada Kamis, 23 Juli 2020, Bolsonaro terekam kamera tanpa mengenakan masker ketika berbicara dengan penjaga kebun di Istana Kepresidenan yang sedang menyapu. 

2. Dua menteri di Brasil dinyatakan terpapar COVID-19

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain Bolsonaro, ada pula dua Menteri Brasil yang dinyatakan positif COVID-19. Stasiun berita CNN melaporkan dua menteri yang terpapar COVID-19 yakni Menteri Kewarganegaraan, Onyx Lorenzoni dan Menteri Pendidikan, Milton Ribeiro. Situasi pandemik COVID-19 di Brasil terlihat semakin parah sebab selama dua bulan terakhir negeri Samba tidak memiliki Menteri Kesehatan. 

Menteri Kesehatan sementara, Jenderal Eduardo Pazuello sama sekali tidak memiliki pengalaman di lapangan dalam menangani pandemik sebelum April lalu. Ia pun mendapat tekanan bertubi-tubi agar mundur dari posisinya itu. 

Menkes Brasil sebelumnya yang notabene seorang dokter dan konsultan kesehatan, memilih mundur karena tidak sepakat dengan cara Bolsonaro menangani pandemik. Ia bersikukuh menyatakan ke publik obat antimalaria hydroxychloroquine dan klorokuin bisa digunakan sebagai pengobatan COVID-19. 

3. Presiden Bolsonaro enggan menggunakan masker

Presiden Brasil Jair Bolsonaro menikmati hotdog di jalanan saat pandemik COVID-19 di Brasilia, Brasil, pada 23 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Adriano Machado
Presiden Brasil Jair Bolsonaro menikmati hotdog di jalanan saat pandemik COVID-19 di Brasilia, Brasil, pada 23 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Adriano Machado

Sejak awal, Presiden Bolsonaro sudah meremehkan pandemik COVID-19. Ia menganggap COVID-19 sekedar flu biasa yang mudah untuk disembuhkan. 

Bahkan, ketika ia mengumumkan dirinya terpapar virus corona pada 7 Juli 2020 lalu, Bolsonaro masih sempat melepas maskernya untuk menjawab pertanyaan media di Istana Kepresidenan. 

"Semuanya baik-baik saja. Terima kasih kepada semua orang yang berdoa bagi (kesembuhan) ku dan turut prihatin dengan kondisiku," ungkap Bolsonaro tanpa mengenakan masker. 

Sejak awal, Bolsonaro juga menolak ide melakukan lockdown total lantaran khawatir bisa membuat perekonomian Brasil anjlok. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us