Saat ini, upaya pemulihan terus berlangsung dengan bantuan dari ribuan relawan dan aparat keamanan. Pemerintah Spanyol telah mengalokasikan paket bantuan sebesar 10,6 miliar Euro (Rp177,8 triliun) untuk membantu daerah yang terdampak.
Meski demikian, masyarakat berharap pemerintah mengambil langkah lebih proaktif dalam mengantisipasi bencana di masa depan dan memperbaiki sistem peringatan agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
Para ilmuwan menghubungkan banjir bandang ini dengan perubahan iklim, yang menyebabkan udara menjadi lebih hangat dan curah hujan lebih tinggi.
Kombinasi suhu tinggi dan kelembapan dari Laut Mediterania yang hangat menciptakan fenomena cuaca ekstrem yang dikenal sebagai Dana, memperparah kondisi kota-kota di Spanyol.
Banjir di Spanyol ini adalah bencana yang menelan korban kedua terbanyak dalam sejarah benua Eropa. Sebelumnya, banjir bandang juga terjadi di Portugal pada 1967 yang memakan korban jiwa sekitar 500 orang.