Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera PBB. (Wikimedia.org/Denelson93)

Jakarta, IDN Times - Upaya meredakan krisis di Ukraina terus berlangsung. Masalah itu dibahas di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB). Dalam forum tersebut, Amerika Serikat (AS) dan Rusia terlibat perdebatan keras.

Menurut perwakilan AS, Rusia telah menyerang inti dari piagam PBB. Tindakan Rusia dianggap mengancam keamanan dan perdamaian.

Di sisi sebaliknya, Rusia menuduh AS menghidupkan ancaman perang. Padahal, tidak ada pejabat publik satu pun dari pemerintahan Kremlin yang pernah menyatakan bahwa Rusia berencana menyerang Ukraina.

Rusia telah dituduh merencanakan invasi ke Ukraina. Tuduhan itu berdasarkan pada informasi penumpukan pasukan Moskow di sekitar Ukraina, yang jumlahnya sekitar 100 ribu personel.

1. Rusia mengancam keamanan global

Kendaraan tempur Rusia. (Twitter.com/ Минобороны России)

Krisis Ukraina telah menimbulkan kekhawatiran bagi banyak pihak, khususnya pemerintah negara-negara Eropa. Militer Rusia yang menumpuk pasukan di sekitar Ukraina, memicu krisis diplomatik dan meningkatkan kecemasan bahwa Moskow mungkin telah bersiap untuk menyerang Ukraina.

Rusia telah berulangkali menyangkal tuduhan merencanakan invasi. Tapi Rusia meminta AS sebagai ketua NATO, agar Ukraina tidak diterima sebagai anggotanya. Rusia juga menuntut jaminan keamanan jangka panjang berdasarkan hukum.

Upaya meredakan ketegangan itu dibahas di PBB. Dilansir Al Jazeera, Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan bahwa invasi Rusia ke Ukraina akan mengancam keamanan global.

Thomas-Greenfield juga mengatakan "tindakan Rusia menyerang inti dari piagam PBB. Ini jelas dan konsekuensial sebagai ancaman terhadap perdamaian dan keamanan seperti yang bisa dibayangkan siapa pun."

Pemerintahan Joe Biden telah mengatakan akan menjatuhkan sanksi yang mengerikan kepada Rusia jika rencana invasi ke Ukraina benar-benar dilakukan.

2. AS dituduh memprovokasi situasi

Editorial Team

EditorPri Saja

Tonton lebih seru di