Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
20250710_190745.jpg
Global Civilization Dialogue Ministerial Meeting di Beijing China. (IDN Times/Amir Faisol)

Intinya sih...

  • Para pemimpin dunia soroti geopolitik dan konfrontasi blok

  • Semua negara diminta meningkatkan interaksi antarmasyarakat

  • Tujuh butir Deklarasi Beijing menyoroti keberagaman peradaban manusia

Beijing, IDN Times - Presiden China, Xi Jinping mengumpulkan 600 pemimpin dunia, dengan latar belakang pemimpin partai politik, menteri, dan perwakilan organisasi dari 144 negara dalam forum Dialog Peradaban Global selama 10-11 Juli di Beijing, China. Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri turut hadir dalam acara tersebut, dan menjadi salah satu pembicara inti.

Berfokus pada tema "Menjaga Keberagaman Peradaban Manusia untuk Perdamaian dan Pembangunan Dunia", para pemimpin dunia, yang mayoritas dari Asia-Afrika saling bertukar pikiran dan mencapai satu konsensus yang luas.

Presiden Xi dalam pesannya, yang dibacakan Menteri Departemen Hubungan Internasional Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok (IDCPC), Liu Jianchao, menekankan, keberagaman peradaban merupakan ciri khas dunia.

Di sisi lain, dunia saat ini berada di persimpangan jalan baru yang membutuhkan pertukaran budaya untuk mengatasi kesenjangan.

Xi mengatakan, China bakal terus kedepankan dialog dan kerja sama, dan memberikan kekuatan untuk perdamaian dan perkembangan dunia untuk kemajuan peradaban dunia.

"Memberikan kekuatan untuk perdamaian dan perkembangan dunia serta kemajuan peradaban dunia," kata Xi dalam pesan tersebut.

Pertemuan ini setidaknya menghasikan tujuh butir kesepakatan yang disebut sebagai "Deklarasi Beijing". Para pemimpin dunia dalam forum ini sepakat memperkuat platform kelembagaan untuk membangun jaringan global dan kedepankan dialog guna mendorong kemajuan peradaban manusia.

1. Soroti geopolitik dan konfrontasi blok

Menteri Departemen Hubungan Internasional Komite Sentral Partai Komunis China (IDCPC), Liu Jianchao saat membacakan pesan Presiden China Xi Jinping dalam forum Dialog Peradaban Global di Beijing (IDN Times/Amir Faisol)

Para pemimpin dunia turut menyoroti lanskap internasional yang sarat dengan perubahan dan turbulensi. Mereka turut menyoroti situasi geopolitik dunia yang kian memburuk imbas konfrontasi blok yang kian menguat. Di samping itu, gelombang unilateralisme dan proteksionisme yang melonjak turut menjadi perhatian yang serius.

Di samping itu, ekonomi global sedang mengalami berbagai pukulan. Kesenjangan teknologi, digital, dan kecerdasan semakin melebar, dan krisis iklim semakin meningkat.

"Tantangan bagi peradaban manusia menjadi semakin kompleks dan tak terduga," tulisnya.

Melalui latar belakang ini, semua negara diharapkan dapat terus menjunjung tinggi prinsip Piagam PBB, mengadvokasi kesetaraan, pembelajaran bersama, dialog, dan inklusivitas antarperadaban hingga bekerja sama untuk mengatasi tantangan global, dengan tujuan memajukan perdamaian dan pembangunan dunia.

2. Semua negara diminta meningkatkan interaksi antarmasyarakat

Presiden Kelima Republik Indonesia sekaligus Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menjadi pembicara pertama dalam forum Dialog Peradaban Global (dok. PDIP)

Kerja sama antarmasyarakat yang lebih erat diyakini menjadi cara yang efektif untuk menghapus kerenggangan dan kesalahpahaman.

"Kami menyerukan kepada semua negara untuk meningkatkan interaksi antarmasyarakat, memperluas pertukaran dan kerja sama di berbagai bidang seperti pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, budaya, akademisi, lembaga pemikir, media, kepemudaan, pariwisata, olahraga, dan seni, serta mendorong interaksi subnasional yang bersahabat guna memperkuat ikatan, saling pengertian, dan kepercayaan di antara masyarakat kita," tulisnya lagi.

3. Tujuh butir Deklarasi Beijing

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri saat menghadiri undangan Partai Komunis China (IDN Times/Amir Faisol)

Deputy Minister of International Department Central Committee of the Communist Party of China (IDCPC), Chen Zhou membacakan tujuh butir deklarasi dalam kick off pertemuan itu. Berikut tujuh butir Deklarasi Bejing:

I. Kami, para pemimpin partai politik, menteri pemerintah, dan perwakilan berbagai sektor dari lebih dari 140 negara, menyelenggarakan Pertemuan Tingkat Menteri Dialog Peradaban Global pada 10-11 Juli 2025 di Beijing, Tiongkok. Berfokus pada tema Menjaga Keberagaman Peradaban Manusia untuk Perdamaian dan Pembangunan Dunia, kami terlibat dalam pertukaran mendalam dan mencapai konsensus yang luas.

II. Kami berpandangan bahwa keberagaman adalah ciri dasar dunia dan pesona peradaban manusia. Setiap peradaban memiliki nilai unik dan tak tergantikan, yang bersama-sama berkontribusi pada taman peradaban dunia yang penuh warna dan semarak. Peradaban tumbuh dan berkembang melalui pertukaran dan pembelajaran bersama, yang berfungsi sebagai kekuatan pendorong utama bagi kemajuan manusia serta perdamaian dan pembangunan dunia. Berbagai negara dan bangsa hendaknya menjunjung tinggi prinsip kesetaraan dan rasa hormat, saling mendukung dalam memilih jalur dan model pembangunan secara mandiri, dan bersama-sama menjaga keberagaman budaya, sehingga mendorong pertukaran, dialog, inklusivitas, pembelajaran bersama, dan koeksistensi yang harmonis antar peradaban.

III. Kami mencatat bahwa lanskap internasional saat ini sarat dengan perubahan dan turbulensi, diperparah oleh arus bawah persaingan geopolitik dan konfrontasi blok, di samping gelombang unilateralisme dan proteksionisme yang melonjak. Pada saat yang sama, ekonomi global sedang mengalami berbagai pukulan, kesenjangan teknologi, digital, dan kecerdasan semakin melebar, dan krisis iklim semakin meningkat. Tantangan bagi peradaban manusia menjadi semakin kompleks dan tak terduga. Dengan latar belakang tersebut, semua negara harus menjunjung tinggi tujuan dan prinsip Piagam PBB, mengadvokasi kesetaraan, pembelajaran bersama, dialog, dan inklusivitas antar peradaban, mengejar nilai-nilai perdamaian, pembangunan, kesetaraan, keadilan, demokrasi, dan kebebasan, memperdalam pertukaran dan kerja sama, memperluas pembelajaran bersama, dan bekerja sama untuk mengatasi tantangan global, dengan tujuan untuk memajukan perdamaian dan pembangunan dunia.

IV. Kami berpandangan bahwa setiap peradaban mewujudkan kearifan dan kreativitas masyarakatnya. Berbagai peradaban berkembang seiring waktu dan berinteraksi satu sama lain, yang merupakan aset tak ternilai bagi peradaban manusia secara keseluruhan. Setiap peradaban membawa gen budaya negara dan bangsa, dan harus terus berkembang seiring diwariskan dari generasi ke generasi. Kami siap bersama-sama memajukan warisan dan inovasi peradaban, meningkatkan pertukaran dan kerja sama di bidang perlindungan warisan budaya, melindungi kekayaan warisan sejarah dan budaya, melestarikan buah peradaban manusia, dan sekaligus memfasilitasi transformasi kreatif dan pengembangan inovatif budaya tradisional yang luhur di semua negara.

V. Kami meyakini bahwa pertukaran dan kerja sama antarmasyarakat yang lebih erat merupakan cara yang efektif untuk menghilangkan kerenggangan dan kesalahpahaman, serta mendorong respons bersama terhadap tantangan global. Kami menyerukan kepada semua negara untuk meningkatkan interaksi antarmasyarakat, memperluas pertukaran dan kerja sama di berbagai bidang seperti pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, budaya, akademisi, lembaga pemikir, media, kepemudaan, pariwisata, olahraga, dan seni, serta mendorong interaksi subnasional yang bersahabat guna memperkuat ikatan, saling pengertian, dan kepercayaan di antara masyarakat kita.

VI. Memanfaatkan pertemuan ini sebagai kesempatan, kami siap untuk melanjutkan dialog di semua tingkatan dan lintas sektor, memperkaya pertukaran kita, memperluas jalur kerja sama, memperkuat platform kelembagaan, dan mengeksplorasi cara serta sarana untuk membangun jaringan global bagi dialog dan kerja sama antarperadaban, sehingga dapat memberikan dorongan berkelanjutan dan membuka cakrawala baru bagi kemajuan peradaban manusia.

VII. Kami menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada Tiongkok atas upaya luar biasa yang telah dilakukan dalam menyelenggarakan pertemuan ini, dan mengapresiasi kontribusinya dalam memperdalam pertukaran dan pembelajaran bersama antarperadaban. Kami siap bekerja sama dengan Tiongkok untuk melaksanakan Prakarsa Peradaban Global, sehingga kita semua berkontribusi pada kesejahteraan bersama peradaban dunia dan pembangunan komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia.

Editorial Team