Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe. (twitter.com/Ranil Wickremesinghe)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe, mengatakan pada Minggu (30/5/2022) bahwa perwakilan dari kelompok pemuda yang melakukan protes akan diundang untuk bergabung dalam pemerintahan.

Inisiatif Wickremesinghe ini dinilai sebagai usahanya untuk memeredam aksi protes yang juga disulut oleh kaum pemuda Sri Lanka. Sampai saat ini, aksi protes di negara tersebut tak kunjung surut. Rakyat meminta Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa, untuk mundur. Rajapaksa dianggap tak becus mengurus krisis ekonomi Sri Lanka.

Krisis ini merupakan buah dari kegagalan pemerintah selama ini, dan juga krisis cadangan valuta asing. Imbasnya, saat ini, Sri Lanka kesulitan membayar utang luar negerinya dan memenuhi kebutuhan impor esensial seperti, pangan, bahan bakar dan obat-obatan.

1. Bagian dari reformasi politik

Ranil Wickremesinghe mengatakan, perekrutan pemuda ini adalah bagian dari reformasi politik yang akan dilakukan pemerintah. Usaha ini dilakukan untuk mengatasi krisis ekonomi dan politik yang dialami Sri Lanka.

Kekuasaan presiden disebut akan dipangkas dan kekuatan parlemen akan diperkuat dengan adanya reformasi konstitusi ini. Ke depannya, anggota parlemen, pemuda, dan para ahli diharapkan dapat melakukan kolaborasi dalam pemerintahan.

“Pemuda menyerukan perubahan dalam sistem yang ada. Mereka juga ingin mengetahui isu-isu terkini. Oleh karena itu, saya mengusulkan untuk menunjuk empat perwakilan pemuda untuk masing-masing dari 15 komite ini, ” kata Wickremesinghe, dilansir dari Associated Press.

2. Kelompok pemuda belum menanggapi

Editorial Team

Tonton lebih seru di