Jakarta, IDN Times - Ribuan warga Guatemala mengadakan demonstrasi akbar pada Senin (9/10/2023), untuk menuntut mundurnya Jaksa Agung Consuelo Porras yang dianggap mencederai demokrasi di negaranya. Hal ini pun memperpanjang krisis politik di Guatemala.
Setelah ditetapkannya kemenangan presiden terpilih Bernardo Arevalo pada Agustus lalu, banyak pihak yang belum menerima keputusan tersebut. Bahkan, polisi sudah dua kali mengupayakan penyitaan surat suara di Pengadilan Elektoral (TSE) atas perintah Kejaksaan Agung.