Jakarta, IDN Times – Memasuki pekan ketiga berturut-turut, aksi demonstrasi besar kembali mengguncang Madagaskar pada Senin (6/10/2025). Para pengunjuk rasa kini menuntut Presiden Andry Rajoelina untuk mundur dari jabatannya, setelah berminggu-minggu mereka memprotes pemadaman listrik dan krisis air yang melanda negara itu.
Bentrok kembali terjadi di Ibu Kota Antananarivo, di mana polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan ribuan massa, yang kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa universitas. Aksi protes juga pecah di beberapa kota besar lainnya seperti Toliara di selatan dan Diego Suarez di utara.
Gerakan ini disebut sebagai gelombang protes terbesar di Madagaskar dalam beberapa tahun terakhir, terinspirasi oleh demonstrasi Gen Z di sejumlah negara yang menentang korupsi serta kesenjangan ekonomi.