Jakarta, IDN Times - Ribuan warga, terutama anak muda, turun ke jalan di Mexico City untuk memprotes meningkatnya kekerasan dan kasus korupsi yang terus membayangi Meksiko. Aksi yang berlangsung pada Sabtu malam waktu setempat (15/11/2025) itu diorganisir oleh kelompok anak muda yang menamakan dirinya sebagai Generation Z Mexico.
Meski mayoritas berlangsung damai, aksi berujung bentrokan antara demonstran dan aparat kepolisian di sekitar Istana Nasional, tempat Presiden Claudia Sheinbaum tinggal. Otoritas mencatat sedikitnya 120 orang terluka, termasuk 100 polisi, sementara 40 di antaranya harus dirawat di rumah sakit. Pablo Vazquez, Sekretaris Keamanan Mexico City, mengatakan aparat menangkap 20 orang terkait insiden kekerasan tersebut.
"Kami menangani situasi ini dengan tegas dan sesuai hukum," ujarnya, dilansir dari Sky News, Minggu (16/11/2025).
Aksi malam itu dipicu kemarahan publik setelah serangkaian pembunuhan tokoh politik lokal, termasuk kematian Wali Kota Uruapan, Carlos Alberto Manzo Rodriguez, yang ditembak mati saat perayaan El Dia de Muertos atau Day of The Dead awal November 2025 lalu.
Para demonstran membawa topi jerami, simbol gerakan politik Manzo, sembari meneriakkan slogan, "Carlos tidak mati, pemerintah yang membunuhnya". Mereka menuduh pemerintah gagal melindungi pejabat publik dan masyarakat dari kelompok kriminal. Wali Kota Mexico City, Clara Brugada, mengecam keras insiden kekerasan di akhir aksi.
"Ekspresi kekerasan melanggar hak orang lain. Kami mengutuk tindakan apa pun yang dilakukan kelompok radikal," kata Brugada di akun X miliknya.
