Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi bendera Maroko (unsplash.com/Alee Serrar
Ilustrasi bendera Maroko (unsplash.com/Alee Serrar

Intinya sih...

  • GenZ 212 didirikan di platform pesan daring Discord pada pertengahan September, menggambarkan dirinya sebagai gerakan 'pemuda bebas' yang menyoroti ketimpangan sosial di Maroko.

  • Kelompok ini mengadakan diskusi setiap malam di Discord dan memicu protes yang berlangsung selama berhari-hari, menuntut reformasi sektor kesehatan publik dan pendidikan Maroko.

  • GenZ 212 belum mengajukan tuntutan khusus terkait Maroko sebagai tuan rumah bersama Piala Dunia 2030, namun menekankan pentingnya prioritas kesehatan dan pendidikan di negara tersebut.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sebuah kolektif pemuda yang menamakan dirinya GenZ 212, yang dipimpin oleh sekelompok organisator yang tidak dikenal, telah mengejutkan pihak berwenang di Maroko. Para pemuda maju dan bersuara dengan serangkaian protes yang menuntut reformasi di bidang kesehatan dan pendidikan publik.

Bagaimana demo ini bisa terjadi? Siapa penggagas pertamanya? Berikut yang perlu kamu ketahui tentang demonstrasi dipimpin oleh pemuda yang belum pernah terjadi sebelumnya, terjadi di seluruh kerajaan yang biasanya stabil ini, dikutip dari sejumlah sumber.

1. Bagaimana GenZ 212 bermula?

Kolektif ini didirikan di platform pesan daring Discord pada pertengahan September 2025. Namanya diambil dari Generasi Z, mereka yang lahir antara akhir 1990-an dan awal 2010-an, dan kode panggilan telepon internasional Maroko, +212.

Salah satu anggota awal Discord, yang menolak menyebutkan namanya karena takut akan pembalasan mengatakan, kolektif tersebut dibentuk untuk menyoroti ketimpangan sosial di Maroko. Rasa ketidakpuasan yang mereka rasakan khususnya dipicu oleh laporan bulan lalu tentang kematian delapan ibu hamil di sebuah rumah sakit umum di kota Agadir.

Di server Discord, tempat aksi para penyelenggara bersifat anonim, GenZ 212 menggambarkan dirinya sebagai gerakan ‘pemuda bebas’. Mereka menegaskan, tidak berafiliasi politik, tetapi telah menyatakan cinta tanah air dan raja mereka, merujuk pada Raja Maroko, Mohammed VI.

2. Apa yang mendorong kelompok ini untuk berunjuk rasa?

Kelompok ini mengadakan diskusi setiap malam di Discord, diakhiri dengan pemungutan suara untuk berbagai aksi. Sebuah jajak pendapat awal mempertimbangkan apakah GenZ 212 harus turun ke jalan pada 27 September, yang pada akhirnya memicu protes yang berlangsung selama berhari-hari.

Seruan awal untuk berdemonstrasi secara damai dianggap remeh oleh media dan pengamat. Namun setelah pihak berwenang melarang demonstrasi pertama, keanggotaan daring kelompok ini melonjak, mencapai hampir 170.000 pengguna hingga Jumat.

Beberapa kota telah mengalami kekerasan dan vandalisme, tetapi GenZ 212 telah berulang kali menjauhkan diri dari segala bentuk kekerasan. Tiga orang tewas pada Rabu, ketika pihak berwenang menembaki sekelompok orang yang mereka klaim telah mencoba menyerbu kantor polisi di dekat Agadir.

3. Apa tuntutan mereka?

Ilustrasi bendera Maroko (unsplash.com/Afker Moiz)

Tuntutan utama kelompok ini adalah mereformasi sektor kesehatan publik dan pendidikan Maroko, yang menurut para pengunjuk rasa menunjukkan ketimpangan sosial terburuk di negara tersebut. Dalam sebuah unggahan yang ditujukan kepada Raja Mohammed VI pada Jumat pagi, kelompok tersebut juga menyerukan pembubaran pemerintah, tetapi dalam pernyataan selanjutnya, GenZ 212 tampaknya menarik kembali tuntutan tersebut.

Sejumlah rumah sakit umum di Maroko masih kelebihan kapasitas dan kekurangan sumber daya dibandingkan dengan sektor kesehatan swasta. Hal ini membatasi akses layanan kesehatan bagi warga Maroko yang lebih miskin meskipun telah diluncurkannya jaminan kesehatan universal pada 2021.

Seorang pengunjuk rasa berusia 20 tahun, Fatima Zahra mengatakan, "Kami terkadang terpaksa membayar suap untuk mendapatkan tempat tidur rumah sakit".

Sekolah umum juga seringkali kelebihan kapasitas dan mengalami kekurangan investasi. Data resmi menunjukkan kurangnya pendidikan di Maroko merupakan pendorong utama kemiskinan di negara tersebut, yang meskipun demikian, telah turun dari hampir 12 persen pada 2014 menjadi 6,8 persen pada 2024.

4. Bagaimana dengan Maroko sebagai tuan rumah Piala Dunia bersama Spanyol dan Portugal?

ilustrasi trofi Piala Dunia (unsplash.com/Fauzan Saari)

GenZ 212 belum mengajukan tuntutan khusus terkait Maroko sebagai tuan rumah Piala Dunia 2030 bersama Spanyol dan Portugal. Namun, banyak warga Maroko merasa sektor kesehatan dan pendidikan harus diprioritaskan di saat kerajaan sedang gencar membangun proyek-proyek infrastruktur besar terkait acara tersebut.

Seruan yang terdengar di antara para demonstran, antara lain menuntut kesehatan dan bukan hanya stadion. Namun, salah satu anggota kolektif di Discord mengatakan, isu ini diangkat bukan untuk menolak penyelenggaraan Piala Dunia.

“Kami menuntut agar upaya yang sama yang dilakukan untuk membangun stadion juga dilakukan untuk membangun rumah sakit,” kata anggota itu.

Maroko telah mulai merenovasi enam stadion dan berencana membangun stadion baru yang besar pada 2028 dengan biaya sekitar 1,7 miliar dolar AS. Investasi infrastruktur skala besar lainnya mencakup hampir 9 miliar dolar AS untuk meningkatkan transportasi kereta api, hampir 7 miliar dolar AS untuk internet 5G, dan sekitar 3,7 miliar dolar AS untuk bandara.

5. Mengapa gerakan ini mengejutkan?

potret Kota Casablanca, Maroko (commons.wikimedia.org/Karimobo)

Meskipun protes sosial umum terjadi di Maroko, kemunculan gerakan pemuda yang mengaku apolitis mengejutkan para pemimpin negara dengan spontanitas dan kecepatan mobilisasinya.

“Meskipun anak muda telah mengekspresikan kemarahan mereka selama bertahun-tahun di stadion sepak bola, kaum muda sering dianggap tidak terlibat,” kata ilmuwan politik, Mohamed Chiker.

Namun, gerakan baru ini telah menunjukkan kesadaran sosial dan politik yang kuat di kalangan anak muda.

Editorial Team