Ilustrasi bendera Maroko (unsplash.com/Afker Moiz)
Tuntutan utama kelompok ini adalah mereformasi sektor kesehatan publik dan pendidikan Maroko, yang menurut para pengunjuk rasa menunjukkan ketimpangan sosial terburuk di negara tersebut. Dalam sebuah unggahan yang ditujukan kepada Raja Mohammed VI pada Jumat pagi, kelompok tersebut juga menyerukan pembubaran pemerintah, tetapi dalam pernyataan selanjutnya, GenZ 212 tampaknya menarik kembali tuntutan tersebut.
Sejumlah rumah sakit umum di Maroko masih kelebihan kapasitas dan kekurangan sumber daya dibandingkan dengan sektor kesehatan swasta. Hal ini membatasi akses layanan kesehatan bagi warga Maroko yang lebih miskin meskipun telah diluncurkannya jaminan kesehatan universal pada 2021.
Seorang pengunjuk rasa berusia 20 tahun, Fatima Zahra mengatakan, "Kami terkadang terpaksa membayar suap untuk mendapatkan tempat tidur rumah sakit".
Sekolah umum juga seringkali kelebihan kapasitas dan mengalami kekurangan investasi. Data resmi menunjukkan kurangnya pendidikan di Maroko merupakan pendorong utama kemiskinan di negara tersebut, yang meskipun demikian, telah turun dari hampir 12 persen pada 2014 menjadi 6,8 persen pada 2024.