Gen Z Maroko Demo Tuntut Perbaikan Kesehatan dan Pendidikan
- Sebanyak tiga demonstran tewas imbas bentrokan dengan polisi
- Demonstrasi di Maroko menimbulkan korban jiwa, dengan tiga demonstran tewas setelah bentrokan dengan polisi di Lqliaa, Agadir.
- Lebih dari 400 orang ditangkap dan sekitar 300 orang terluka
Jakarta, IDN Times - Ribuan generasi Z Maroko yang menamai dirinya kelompok GenZ 212 mengadakan demonstrasi besar di beberapa kota. Kelompok pemuda itu dibentuk lewat platform media sosial, seperti Instagram, TikTok, dan Discord.
Serangkaian demonstrasi di Maroko sudah dilangsungkan sejak Sabtu pekan lalu. Demonstrasi di beberapa kota sudah dilakukan dengan damai dan sebagian lainnya terjadi bentrokan dengan petugas keamanan.
Generasi Z Maroko menolak pembangunan stadion Piala Dunia 2030 dan menuntut perbaikan sektor kesehatan dan pendidikan, serta reformasi keadilan sosial. Aksi di Maroko ini menjadi rentetan demonstrasi yang dilakukan oleh generasi Z di sejumlah negara.
1. Sebanyak tiga demonstran tewas imbas bentrokan dengan polisi
Serangkaian demonstrasi di Maroko ini telah menimbulkan korban jiwa. Sebanyak tiga demonstran dilaporkan tewas setelah polisi menembakkan peluru ke arah massa yang berusaha menyerbu sebuah kantor polisi di Lqliaa, Agadir pada Rabu petang.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Maroko menyebut bahwa demonstran membawa senjata, berupa pisau, bom molotov, dan batu. Pemerintah setempat beralasan bahwa polisi terpaksa menembak ke arah massa untuk mempertahankan diri.
“Polisi terpaksa menggunakan senjata api untuk menghalau serangan. Mereka ingin menyita amunisi dan senjata api milik polisi. Dalam percobaan itu, dua orang tewas terkena tembakan dan sejumlah orang lainnya terluka,” katanya, dikutip dari France24, pada Kamis (2/10/2025).
2. Lebih dari 400 demonstran ditangkap
Juru Bicara Kemendagri Maroko, Rachid el-Khalfi mengungkapkan bahwa lebih dari 400 orang ditangkap menyusul bentrokan. Ia mengklaim, sebanyak 300 orang terluka dalam insiden ini dan didominasi oleh petugas keamanan.
Dilansir Middle East Eye, sebanyak 200 demonstran sudah ditangkap dalam 3 hari pertama demonstrasi. Menurut Asosiasi Penegak Hak Asasi Manusia Maroko (AMDH), sebanyak 134 orang belum dibebaskan dan enam orang masih ditahan dan akan menjalani dakwaan hukum.
AMDH menyebut terdapat kekerasan sistematis yang digunakan oleh aparat keamanan dalam melawan pemuda yang beraksi secara damai. Petugas keamanan di Maroko disebut sudah merespons dengan cara kekerasan.
3. PM Maroko berjanji akan menuruti permintaan Gen Z
Setelah demo beberapa hari, Perdana Menteri Maroko Aziz Akhannouch akhirnya mau buka suara pada Selasa sore. Ia mengaku mau mendengarkan suara rakyat dan paham dengan tuntutan pemuda di Maroko, serta siap merespons.
Alih-alih menenangkan massa, demonstrasi besar kembali digelar pada Rabu di beberapa kota besar, termasuk Casablanca, Tangier, dan Tetouan. Sementara, demonstrasi di Casablanca berlangsung dengan damai tanpa adanya bentrokan.
Sementara itu, pengorganisir demo, GenZ 212 mendorong agar seluruh demonstran menjaga perdamaian. Menurutnya demonstrasi damai adalah bentuk dari sikap beradab dan tanggung jawab dalam mengungkapkan ekspresi dari seluruh tuntutan.
Grup DIscord GenZ 212 kini sudah diikuti lebih dari 130 ribu orang yang naik signifikan dari pekan lalu yang hanya memiliki 3 ribu pengikut. Dorongan protes meningkat imbas keresahan pemuda di Maroko karena tingginya pengangguran yang mencapai 12,8 persen dan pengangguran muda sebesar 35,8 persen, dilansir dari BBC.
