Melalui siaran televisi pemerintah Iran, puluhan ribu demonstran anti-Amerika dari berbagai wilayah merayakan “Hari Nasional Melawan Kesombongan Global” yang diiringi dengan seruan lagu Death to America. Beberapa pelajar membawa spanduk sebagai dukungan terhadap penyitaan kedutaan AS.
Jumlah demonstran itu tergolong sedikit jika dibandingkan dengan para pengunjuk rasa yang memprotes kematian Mahsa Amini.
Seorang ulama senior Sunni, yang sering mengkritik para penguasa ulama Syiah Iran, meminta mereka untuk menggelar referendum demi mengatasi krisis saat ini.
"Anda harus menyelesaikan masalah Anda dengan bangsa ini yang pernah memberi Anda legitimasi. Mayoritas orang tidak puas sekarang. Jika Anda tidak setuju, maka adakan referendum yang adil dengan pengamat internasional," kata Molavi Abdolhamid saat khutbah shalat Jumat di Zahedan, seperti dikutip dari Reuters.
Otoritas Iran mendesak pasukan keamanan untuk segera membasmi protes anti-pemerintah, yang telah menyebar ke semua lapisan masyarakat.