AS Ancam Akan Keluarkan Iran dari Komisi Perempuan PBB

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, berjanji pada Rabu (03/11/2022) bahwa negaranya akan bekerja untuk menghapus Iran dari Badan PBB tentang Hak-Hak Perempuan. Kamala Harris juga menghormati "keberanian" protes yang dilakukan pada September 2022 lalu.
Harris mengatakan bahwa Amerika Serikat akan bekerja dengan negara-negara lain untuk menggulingkan Iran dari Komisi PBB tentang Status Perempuan. Status anggota dari komisi tersebut dipilih empat tahun sekali.
1. Iran dianggap tak layak masuk sebagai anggota Komisi PBB tentang Status Perempuan

Kama Harris juga mengatakan bahwa negara mana pun yang “secara sistematis” menyalahgunakan hak-hak perempuan dan anak perempuan, tidak boleh diizinkan berada di forum-forum seperti Komisi PBB tentang Status Perempuan. Harris menambahkan bahwa Iran telah melakukan penindasan brutal terhadap rakyatnya sehingga negara tersebut tak layak masuk forum tersebut.
“Iran telah menunjukkan (tidak layak sebagai anggota forum) melalui penyangkalannya terhadap hak-hak perempuan dan tindakan brutal terhadap rakyatnya,” kata Harris, dilansir Al Arabiya News.
Harris berpendapat bahwa masih adanya Iran dalam forum tersebut telah mendiskreditkan integritas anggota-anggota lainnya. Iran juga dianggap telah menyulitkan forum tersebut untuk menjalankan mandat yang diberikan.
2. Kamala Harris mendukung para demonstran yang memprotes perlakuan otoritas Iran
Kematian Mahsa Amini pada 16 September 2022 lalu membuat Iran mengalami protes terbesar sejak sejak Revolusi Islam 1979. Amini merupakan seorang 22 tahun yang telah ditahan oleh "polisi moralitas" akibat melanggar peraturan tentang pakaian wanita.
Video yang muncul di media sosial menunjukkan para demonstran telahmemotong rambut, dan melepaskan sorban ulama. Kamila Harris memberikan dukungannya kepada para demonstran tersebut. “Untuk semua yang memprotes, saya katakan lagi, kami melihat dan mendengar kalian. Saya terinspirasi oleh keberanian kalian, seperti juga orang-orang di seluruh dunia,” kata Harris.
Amerika Serikat dan sekutu Eropa telah memberlakukan serangkaian sanksi terhadap Iran atas protes. Negara-negara tersebut jug sedang bekerja untuk membantu memulihkan akses internet yang sengaja diganggu oleh otoritas Iran, tulis Hindustan Times.
3. UN Women juga buka suara terkait protes di Iran
Setidaknya ada 80 kota yang menjadi tempat berlangsungnya protes atas perlakuan represif oleh otoritas Iran yang dipicu oleh kematian tragis Mahsa Amini. UN Women menyatakan akan mendukung sikap para wanita Iran dalam tuntutan mereka yang sah untuk memprotes ketidakadilan.
UN Women juga mendorong penegakan hak asasi manusia bagi para wanita di Iran. Lembaga tersebut juga akan memastikan hak atas proses yang wajar dan pembebasan bagi semua perempuan yang telah ditahan secara sewenang-wenang sesuai dengan Special Procedures of the Human Rights Council.
Selama masa demonstrasi, sebuah media Iran melaporkan seseorang yang bernama Sarina Esmailzadeh telah dibunuh oleh pasukan keamanan pada rapat umum di Karaj, ibu kota provinsi Alborz. Amnesty International mengatakan pada 30 September 2022 bahwa Esmailzadeh meninggal setelah dipukuli di kepala dengan pentungan.