Denmark Wajibkan Perempuan Ikut Wajib Militer untuk Perkuat Pertahanan

Jakarta, IDN Times - Denmark resmi memperluas kebijakan wajib militer pada Selasa (1/7/2025) dengan menyertakan perempuan, sebagai bagian dari upaya meningkatkan jumlah personel militer dan memperkuat pertahanan nasional. Langkah ini diambil menyusul meningkatnya kekhawatiran keamanan di Eropa akibat ketegangan geopolitik.
Undang-undang yang disahkan parlemen pada Juni 2023 mewajibkan perempuan berusia 18 tahun setelah 1 Juli 2025 untuk mendaftar dalam hari penilaian wajib militer. Aturan ini menyamakan posisi mereka dengan laki-laki, menggantikan kebijakan sebelumnya yang bersifat sukarela bagi perempuan.
1. Kebijakan baru untuk perempuan
Pada Selasa (1/7/2025), perempuan berusia 18 tahun ke atas di Denmark harus mengikuti sistem undian untuk menentukan apakah mereka akan menjalani wajib militer. Pada 2024, sekitar 24 persen rekrutan merupakan perempuan sukarelawan. Kini, partisipasi perempuan menjadi kewajiban hukum.
“Saat ini, dengan situasi dunia yang kami hadapi, kami membutuhkan lebih banyak wajib militer, dan saya pikir perempuan harus berkontribusi sama seperti laki-laki,” ujar Katrin, seorang rekrutan di Royal Danish Life Guards, dilansir The Star.
Angkatan bersenjata Denmark tengah menyesuaikan fasilitas seperti barak, seragam, dan peralatan agar ramah bagi perempuan.
2. Peningkatan durasi dan jumlah rekrutan
Pemerintah juga mengumumkan perpanjangan masa wajib militer dari empat bulan menjadi 11 bulan mulai 2026. Perubahan ini ditujukan untuk memperdalam pelatihan dan meningkatkan kesiapan militer.
Selain itu, jumlah rekrutan tahunan akan ditingkatkan dari 5 ribu pada 2025 menjadi 7.500 pada 2033.
“Kami membutuhkan semua kekuatan tempur yang bisa kami mobilisasi,” kata Kepala Pertahanan Denmark, Michael W. Hyldgaard, dilansir dari Women’s Agenda.
Langkah ini juga sejalan dengan komitmen Denmark terhadap NATO untuk memperbesar anggaran pertahanan.
3. Respons terhadap ancaman keamanan
Kebijakan ini dipercepat sebagai tanggapan atas meningkatnya ancaman keamanan, terutama setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 2022. Dengan populasi sekitar enam juta jiwa dan 9 ribu prajurit aktif, Denmark menilai perluasan wajib militer sebagai langkah krusial untuk memperkuat pertahanan.
“Keputusan ini bertujuan memperkuat kemampuan pertahanan nasional,” ujar Kolonel Kenneth Strøm, kepala program wajib militer Denmark.
Denmark kini sejajar dengan Norwegia dan Swedia yang telah menerapkan wajib militer tanpa diskriminasi gender sejak 2013 dan 2017.