Ilustrasi COVID-19. (Unsplash.com/Martin Sanchez)
Melansir Daily Mail, China menerapkan kebijakan nol COVID yang ketat untuk melawan penyebaran virus. Di Beijing, lockdown semakin diperketat karena Partai Komunis China menggelar kongres pekan ini.
Beijing telah menyerukan pemeriksaan yang lebih ketat terhadap individu berisiko dan pemeriksaan terhadap orang-orang yang memasuki tempat-tempat ramai, termasuk pasar swalayan dan pusat kebugaran. Selain itu, diterapkan juga pembatasan aktivitas selama tiga hari di beberapa kompleks perumahan yang dicurigai memiliki kasus.
Beijing pada Kamis melaporkan 18 kasus baru yang ditularkan secara lokal, sehingga penghitungan selama 10 hari terakhir menjadi 197 kasus. Jumlah itu empat kali lebih banyak dari 49 kasus yang terdeteksi dalam periode 10 hari sebelumnya. Secara nasional, ada 962 kasus kasus baru yang dilaporkan, 751 di antaranya tidak menunjukkan gejala.
Meski sedang menerapkan tindakan ketat, ada laporan bahwa China sedang mempertimbangkan untuk memangkas waktu karantina untuk mereka yang memasuki negara itu, yaitu dari 10 hari menjadi tujuh hari.
Saat ini, China mengharuskan para pelancong untuk mengisolasi selama 10 hari saat masuk ke negara itu, dengan tujuh hari di kamar hotel, diikuti tiga hari pemantauan di rumah. Pengurangan itu membuat masa karantina menjadi dua hari di hotel dan kemudian lima hari di rumah.