Melansir dari The Guardian, dengan adanya pelanggaran ini, Johnson dan Sunak dihujani kritik yang mendesak mereka untuk meninggalkan jabatannya.
Kendati begitu, keduanya telah menyampaikan bahwa mereka akan tetap melanjutkan pekerjaan.
Keir Starmer, oposisi dan pemimpin Partai Buruh, meminta Johnson dan Sunak, mengundurkan diri. Dia menganggap keduanya sudah tidak menghargai jabatan. Starmer juga mengatakan bahwa Johnson telah berulang kali berbohong.
Pemimpin Partai Nasionalis Skotlandia, Partai Hijau, dan Demokrat Liberal, juga menyerukan agar kedua politisi itu untuk mengundurkan diri.
Ada seruan agar parlemen membuat surat tidak percaya pada perdana menteri. Ada laporan mengenai 20-30 anggota telah menyerahkan surat tidak percaya pada perdana menteri. Dibutuhkan 54 surat untuk melaksanakan pemungutan suara untuk membahas masa depan jabatan Johnson.
Permintaan agar Johnson menanggalkan jabatannya juga dilakukan oleh kelompok keluarga korban COVID-19, yang telah mengirim surat kepada Johnson dan menyampaikan kekecewaan terhadap perdana menteri.
Johnson diperkirakan akan semakin kehilangan kepercayaan, bila partainya dalam pemilihan lokal pada 5 Mei memperoleh hasil yang tidak memuaskan. Beberapa pejabat, termasuk menteri, telah memberikan dukungan agar posisi keduanya bisa tetap dilanjutkan.