Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi vaksin (unsplash.com/Mika Baumeister)

Tangerang Selatan, IDN Times - Untuk mendapatkan vaksinasi campak, puluhan perempuan di Zimbabwe diketahui membawa anak mereka secara diam-diam ke sebuah Poliklinik Mbare di ibu kota Harare, Kamis (22/9/2022).

Proses vaksinasi disana tidak berjalan mulus, lantaran bertentangan dengan doktrin suatu agama, yang melarang mereka untuk menggunakan obat-obatan modern. Hal itulah yang membuat para wanita membawa anak-anak mereka secara diam-diam untuk mendapatkan vaksin.

“Munculnya wabah campak membuat anak-anak sekarat sehingga mereka sekarang datang secara diam-diam dan kami membantu mereka,” kata Lewis Foya, seorang perawat di klinik tersebut.

1. Lebih dari 700 anak di Zimbabwe tewas akibat campak

Melansir AP, Menteri Penerangan Zimbabwe, Monica Mutsvangwa mengatakan, lebih dari 700 anak telah meninggal akibat campak, terhitung sejak kasus pertama dilaporkan pada bulan April. Menurutnya, banyak masyarakat yang menolak vaksinasi karena alasan agama.

Pemerintah setempat telah berupaya untuk mensosialisasikan vaksin layaknya wabah COVID-19. Meski begitu, beberapa kelompok agama tetap menentang vaksinasi dan menghalangi kampanye dari otoritas.

Kelompok apostolik, yang memasukkan kepercayaan tradisional ke dalam doktrin Pentakosta, merupakan yang paling skeptis terhadap pengobatan modern di Zimbabwe. Mereka lebih memilih pengobatan atau pencegahan penyakit melalui berdoa, air suci dan tindakan lainnya.

“Mereka memiliki keyakinan bahwa jika mereka divaksinasi, mereka menjadi tidak suci sehingga doktrin yang mereka turunkan kepada para perempuan,” kata Foya.

Dia mengatakan patriarki di gereja berarti perempuan “tidak memiliki kekuatan untuk secara terbuka mengatakan tidak” terhadap instruksi, sehingga kesehatan anak-anak berada dalam bahaya.

2. Para ibu membawa anak-anaknya ke klinik secara diam-diam

Editorial Team

Tonton lebih seru di