Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden Filipina Sara Duterte dimakzulkan pada Rabu (6/2/2025) atas berbagai tuduhan. Salah satunya termasuk merencanakan pembunuhan presiden, korupsi skala besar.
Langkah yang diambil oleh legislator di DPR, sebagian besar merupakan sekutu Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. Pemakzulan Sara Duterte memperdalam keretakan politik yang melibatkan dua pemimpin tertinggi dari salah satu negara demokrasi yang paling riuh di Asia.
"Pemakzulan ini merupakan tindakan penganiayaan politik yang jelas," kata adik Duterte, Paolo Duterte, dilansir CNN.