Kronologi Drama Politik Filipina, Keluarga Marcos vs Duterte

- Keluarga Presiden Filipina berseteru dengan keluarga eks Presiden Duterte, meskipun awalnya berkoalisi.
- Bongbong disebut menyimpang dari kebijakan antinarkoba yang dicanangkan oleh Duterte, serta dianggap pro Amerika Serikat.
Jakarta, IDN Times - Politik Filipina tengah memanas. Keluarga Presiden Filipina Ferdinand ‘Bongbong’ Marcos Jr kini berseteru dengan keluarga eks Presiden Rodrigo Duterte. Padahal, keduanya berkoalisi pada pemilu Filipina 2022 silam.
Putri Duterte, Sara Duterte, saat ini menjabat wakil presiden Filipina, mendampingi Bongbong. Sedangkan Bongbong adalah adalah anak dari diktator Filipina Ferdinand Marcos Sr.
Awal pekan ini, Filipina gempar dengan ancaman Sara Duterte yang mengancam akan membunuh Presiden Bongbong. Selain itu, Sara juga mengancam bakal membunuh istri Marcos, Liza Araneta serta Ketua Parlemen Filipina, Martin Romualdez.
Sara menyebut, jika dirinya tewas terlebih dahulu, ia akan membuat Bongbong, Araneta, dan Romualdez bakal tewas selanjutnya.
“Saya telah berbicara kepada tim keamanan saya. Saya mengatakan kepadanya, jika saya dibunuh, lalu kalian harus bunuh Bongbong, Liza Araneta, dan Martin Romualdez. Ini bukan lelucon,” kata Sara, dikutip dari Channel News Asia, Selasa (26/11/2024).
1. Dua keluarga berkoalisi, kini berseteru
Awalnya dua keluargan ini akur dan berkoalisi kala Bongbong mencalonkan diri sebagai presiden Filipina dan Sara sebagai wapresnya. Tak disangka, mereka menang pada pemilu 2022 lalu.
Seiring berjalannya waktu, keharmonisan dua keluarga ini perlahan retak. Keretakan dimulai ketika Bongbong disebut mulai menyimbang dari kebijakan antinarkoba yang awalnya dicanangkan oleh Duterte pada masa kepemimpinannya. Bongbong juga dianggap pro Amerika Serikat (AS).
Bahkan putra dari Duterte, Sebastian Duterte yang menjabat sebagai Wali Kota Davao meminta agar Bongbong mundur dari kursi presiden.
“Anda malas dan tidak peduli dengan orang lain, apalagi kota-kota kecil di Filipina,” kata Sebastian, kala itu.
2. Duterte tuduh Bongbong pecandu narkoba

Selain itu, Duterte juga menuding Bongbong adalah pecandu narkoba. Ia juga menyebut Bongbong bisa saja mengubah konstitusi demi menambah masa jabatannya.
Membalas tuduhan Duterte, Bongbong menyebut Duterte adalah pemabuk dan terlalu lama mengonsumsi obat keras yang menyebabkan dirinya tak terkontrol.
3. Bongbong bertekad lawan Sara

Menanggapi ancaman Sara, Bongbong menyatakan bahwa keretakan hubungannya dengan Sara karena penolakan Sara untuk menjawab pertanyaan yang sah tentang dugaan penyalahgunaan dana oleh kantor wakil presiden.
Dalam sebuah pesan video, Bongbong menyatakan, masalah tersebut tidak akan berkembang menjadi drama seperti ini, jika saja Duterte menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para anggota parlemen tersebut.
"Kebenaran tidak boleh diungkapkan secara sembrono," katanya, mengacu pada perang narkoba yang kontroversial yang dilakukan oleh mantan presiden dan ayah Sara, Rodrido Duterte.
Ia juga mengatakan, umpatan dan ancaman secara jelas terhadap nyawa yang dilakukan oleh Sara mengkhawatirkan. Dia mengatakan pernyataan tersebut tidak memiliki tempat di negara demokrasi seperti Filipina dan dia tidak akan menerima begitu saja.
"Jika merencanakan pembunuhan Presiden semudah itu, bagaimana dengan warga negara biasa kita?" ucap Bongbong.