Presiden Amerika Serikat Joe Biden di East Las Vegas Community Center di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, Jumat (9/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque)
Pasca serangan di sekolah pada Sabtu, pihak berwenang berjanji untuk mengintensifkan keamanan daerah Kabul. Namun, mereka mewanti-wanti jika perlindungan tidak bisa diberikan di semua tempat umum, termasuk masjid dan sekolah.
Konflik di Afghanistan antara pasukan keamanan dengan kelompok Taliban berkecamuk sejak 2001. Taliban berupaya untuk menggulingkan pemerintahan yang disebut sebagai antek asing. Suasana diperburuk dengan intervensi militer Washington atas kebijakan war on terrorism, yang hendak memburu Osama bin Laden sebagai dalang serangan 11 September 2001.
Presiden AS Joe Biden berjanji akan menarik habis seluruh militernya pada 11 September 2021. Keputusan itu mundur dari kesepakatan awal antara mantan Presiden Donald Trump dengan pemerintah Afghanistan, yang seharusnya AS menarik seluruh pasukannya pada 1 Mei 2021.
Sayangnya, penarikan pasukan asing menjadi momentum bagi kebangkitan sejumlah kelompok pemberontak, menyebabkan intensitas bentrokan kembali meningkat. Di Twitter, Duta Besar Tiongkok untuk Afghanistan Wang Yu mengatakan, pengumuman penarikan pasukan AS secara tiba-tiba telah menyebabkan serangkaian serangan di seluruh negeri.
"China menyerukan pasukan asing di Afghanistan untuk mempertimbangkan sepenuhnya keamanan orang-orang di negara dan kawasan itu, menarik diri secara bertanggung jawab dan menghindari menimbulkan lebih banyak kekacauan dan penderitaan pada rakyat Afghanistan," katanya.