Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pertemuan delegasi PBB dengan pemerintah Mali pada 24/10/2021. (twitter.com/MINUSMA)

Jakarta, IDN Times – Delegasi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang mengunjungi Mali pada hari Minggu (24/10/2021), mendesak agar segera dilaksanakan pemilu pada bulan Februari mendatang. Hal ini dilakukan guna memenuhi kesepakatan yang dicapai dengan blok regional Afrika Barat setelah kudeta tahun lalu.

Africanews melaporkan, delegasi PBB yang dipimpin oleh para duta besar dari AS, Prancis dan Niger, tiba di Bamako, ibu kota Mali, dalam rangka bertemu partai politik dan perwakilan masyarakat sipil di selama akhir pekan untuk menilai kemajuan Mali kembali ke demokrasi setelah penggulingan Presiden Ibrahim Boubacar Keita pada Agustus 2020.

1. Pembicaraan mengenai reformasi nasional akan diadakan Desember

Delegasi DK PBB saat mengunjungi Mali pada 24/10/2021. (twitter.com/Martin Kimani)

Melansir AP News, pihak berwenang Mali mengatakan setelah pertemuan dengan misi DK PBB bahwa mereka ingin mengatur pertemuan yang diadakan pada bulan Desember diantara faksi-faksi Mali untuk menentukan jalannya pemilihan.

“Pihak berwenang Mali telah berbicara kepada kami tentang pertemuan ini sebagai prasyarat untuk pemilihan. Pertemuan-pertemuan ini akan berlangsung pada bulan Desember,” kata Abdou Abarry, duta besar Niger untuk PBB yang merupakan bagian dari delegasi. 

“Kami tidak menentangnya, tetapi hanya bersikeras bahwa itu tidak menunda akhir transisi dan memberi orang Mali kesempatan untuk memilih pemimpin mereka”, lanjutnya.

Presiden transisi, Kolonel Assimi Goita, juga meyakinkan para delegasi bahwa pemerintahan transisi tidak dibentuk untuk tetap berkuasa sepenuhnya dan berkomitmen akan membuat keputusan apapun demi kepentingan rakyat Mali semata.

2. Mali sebelumnya mengatakan bisa menunda pemilihan

Editorial Team

Tonton lebih seru di