Dokter Korsel Rencanakan Pemogokan Besar-besaran pada 18 Juni

Jakarta, IDN Times - Kelompok lobi dokter terbesar di Korea Selatan pada Minggu (9/6/2024) mengatakan bahwa mereka akan melakukan pemogokan besar-besaran pada 18 Juni sebagai protes atas rencana reformasi layanan kesehatan.
Para dokter di negeri Gingseng itu menentang rencana pemerintah untuk menambah jumlah mahasiswa baru di fakultas kedokteran, yakni sebanyak dua ribu orang mulai tahun depan. Ribuan dokter magang telah mengundurkan diri dari pekerjaannya pada 20 Februari, sehingga memaksa rumah sakit besar untuk mengurangi layanan non-darurat dan menolak pasien di ruang gawat darurat.
Pemerintah mengatakan bahwa penambahakan kuota ini diperlukan untuk mengatasi kekurangan dokter di masa depan.
1. Rencana pemerintah dianggap akan merusak sistem medis
Asosiasi Medis Korea (KMA), yang mewakili 140 ribu dokter di negara tersebut, mengatakan bahwa 74 persen anggotanya yang ikut serta dalam pemungutan suara menyetujui aksi kolektif itu.
Presiden Asosiasi, Lim Hyun-taek, mengatakan bahwa rencana pemerintah akan merusak sistem medis negara, dan tidak akan menyelesaikan masalah kronis seperti kurangnya dokter di bidang-bidang penting dan kompensasi yang tidak memadai.
“Dengan dukungan dari perwakilan di seluruh negeri, Asosiasi Medis Korea akan berdiri di garis depan dalam perjuangan menyelamatkan sistem medis,” kata Lim dalam pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan dari berbagai kelompok medis, dikutip Reuters.
Ia mengatakan bahwa para anggota akan berhenti bekerja pada 18 Juni dan ada rencana untuk mengadakan unjuk rasa.