Ilustrasi pemberian vaksin COVID-19. (Unsplash.com/Mat Napo)
Martin Marshall, pemimpin Royal College of GPs, menilai wajib vaksin bukan kebijakan yang tepat, dikhawatirkan akan menyebabkan gangguan layanan kesehatan di tengah badai Omicron.
Dia mengatakan, penundaan akan sangat membatu untuk program booster dan memberikan waktu untuk meninjau kembali apakah vaksin harus diwajibkan.
Danny Mortimer, wakil kepala eksekutif Konfederasi NHS, mengatakan petugas yang tidak divaksin harus meninggalkan peran mereka. Mortimer menyadari konsekuensi terhadap kekurangan staf dan kesenjangan pelayanan kesehatan jika kebijakan ini tidak diubah.
Menurut wakil kepala eksekutif Penyedia NHS, Saffron Cordery, penundaan terhadap kebijakan wajib vaksin tidak membantu mengatasi permasalahan. Cordery mengigatkan, hal itu justru akan memperburuk kekurangan staf pada saat layanan yang saat ini berada dalam tekanan.
Nikki Kanani, direktur medis perawatan untuk NHS, mengatakan staf kesehatan wajib divaksinasi untuk memastikan mereka terlindungi. Dia meminta petugas yang belum vaksinasi untuk memikirkan pasien COVID-19 yang dirawat dan rekan kerja mereka, dan memikirkan cara terbaik agar terlindungi.
Hilary Jones, dokter yang sering tampil di acara televisi mengatakan, dia tidak lagi setuju bahwa staf NHS harus divaksin. Alasannya adalah memaksa petugas kesehatan untuk vaksinasi tapi mengabaikan isolasi diri, bahkan untuk yang positif corona, merupakan hal yang tidak masuk akal, dikutip dari Mirror.