Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengapa Vaksin Booster Diberikan Kombinasi Vaksin yang Berbeda?

ilustrasi kombinasi vaksin yang berbeda (pexels.com/olia danilevich)
ilustrasi kombinasi vaksin yang berbeda (pexels.com/olia danilevich)

Di tengan makin meningkatnya kasus varian Omicron di Indonesia, pemerintah mulai memberikan vaksinasi booster kepada masyarakat umum. Pemberiannya ini dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan jenis vaksin yang sama saat vaksin primer dan menggunakan vaksin yang berbeda dengan vaksin primer.

Mungkin beberapa orang bertanya-tanya, mengapa vaksin booster COVID-19 menggunakan jenis vaksin yang berbeda. Buat yang penasaran, yuk, simak penjelasan berikut ini sampai selesai.

1. Vaksin booster COVID-19

ilustrasi vaksin COVID-19 (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)
ilustrasi vaksin COVID-19 (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Diterangkan pada laman Badan Kesehatan Dunia (WHO), vaksin booster merupakan vaksin yang diberikan bagi yang telah melakukan vaksin lengkap dosis pertama dan kedua.

Seiring waktu, kekebalan yang ditimbulkan dari vaksin sebelumnya mengalami penurunan secara bertahap. Maka, tujuan pemberian vaksin booster yaitu untuk meningkatkan kembali perlindungan dari vaksin sehingga efektivitas vaksin menjadi maksimal.

Di Indonesia, vaksin booster mulai diberikan kepada masyarakat umum mulai Rabu (12/01/2022). Pemberian vaksin booster tersebut mempertimbangkan stok vaksin yang tersedia tahun ini, dilansir laman resmi Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes).

Pemberian vaksin booster dilakukan dengan pertimbangan dari berbagai penelitian baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri dan telah dikonfirmasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

2. Jenis vaksin booster yang digunakan

ilustrasi vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech (pexels.com/Zoltán Bencze)
ilustrasi vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech (pexels.com/Zoltán Bencze)

Saat ini BPOM telah memberi izin penggunaan vaksin booster per tanggal 10 Januasi 2022, yaitu CoronaVac atau vaksin COVID-19 Bio Farma, vaksin Pfizer, vaksin AstraZeneca, vaksin Moderna, dan vaksin Zifivax, mengutip laman Satuan Tugas Penanganan COVID-19.

Pemberian jenis vaksin booster yang digunakan berdasarkan ketentuan pemerintah yaitu homolog dan heterolog.

Homolog yaitu menggunakan jenis vaksin yang sama dengan vaksin primer, sedangkan heterolog akan menggunakan jenis vaksin yang berbeda dengan vaksin primer.

3. Keamanan menggunakan jenis vaksin yang berbeda

ilustrasi vaksin COVID-19 dari Moderna (unsplash.com/Ian Hutchinson)
ilustrasi vaksin COVID-19 dari Moderna (unsplash.com/Ian Hutchinson)

Salah satu cara pemberian vaksin booster yaitu menggunakan vaksin heterolog atau vaksin yang digunakan berbeda dengan vaksin primer. Ternyata, pemberian jenis vaksin booster yang berbeda dengan vaksin primer bukan tanpa alasan.

Beberapa penelitian baik dalam maupun luar negeri menunjukkan bahwa vaksin booster dengan kombinasi yang berbeda menghasilkan peningkatan kadar antibodi yang relatif sama dengan pemberian vaksin booster homolog.

Dilansir Patient Info, telah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa mengombinasikan jenis vaksin yang berbeda dengan vaksin primer tetap aman.

4. Pemberian vaksin booster yang berbeda

ilustrasi vaksinasi (pexels.com/Nop Viwat)
ilustrasi vaksinasi (pexels.com/Nop Viwat)

Pemberian jenis vaksin yang berbeda antara vaksin primer dengan vaksin booster akan meningkatkan respons imun tubuh. Bahkan, respons imun bisa lebih tinggi jika diberi vaksin booster yang berbeda.

Selain itu, pemberian jenis vaksin yang berbeda jenis juga mempertimbangkan alasan ketersediaan stok. Dengan memberikan jenis yang berbeda, maka semua orang mempunyai kesempatan untuk mendapat perlindungan lebih tanpa harus menunggu ketersediaan jenis vaksin yang sama.

5. Ketentuan vaksin booster

ilustrasi vaksinasi (unsplash.com/Mufid Majnun)
ilustrasi vaksinasi (unsplash.com/Mufid Majnun)

Masyarakat tidak dapat memilih jenis vaksin booster yang digunakan, seperti yang diterangkan pada laman Kemenkes. Jenis vaksin booster akan ditentukan oleh tenaga kesehatan berdasarkan riwayat vaksin primer sebelumnya dan ketersediaan stok vaksin booster di lokasi vaksinasi. Yang pasti, jenis vaksin booster apa pun dapat meningkatkan antibodi tubuh.

Vaksin booster saat ini mulai diberikan kepada masyarakat umum di fasilitas kesehatan. Namun, pada tahap pertama, vaksin booster diprioritaskan kepada lansia dan kelompok rentan. Pemberian vaksin booster minimal 6 bulan dari vaksin primer dosis kedua sesuai dengan ketentuan dari Kemenkes.

Landasan pemberian jenis vaksin booster heterolog adalah karena tetap menunjukkan peningkatan antibodi yang relatif sama dengan vaksin homolog.

Selain itu, pemberian secara heterolog membuat semua masyarakat bisa mendapatkan vaksin booster tanpa harus menunggu ketersediaan vaksin jenis yang sama saat vaksin primer. Yang terpenting, meskipun sudah vaksin booster, selalu terapkan protokol kesehatan, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewi Purwati
EditorDewi Purwati
Follow Us