Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, memecat hingga 2 ribu pegawai Badan Pembangunan Internasional atau USAID. Trump juga menempatkan hampir seluruh pegawai USAID dalam status cuti administratif mulai Minggu (23/2/2025) pukul 11.59 malam waktu setempat.
Melansir NPR, hakim federal Carl Nichols telah mengizinkan administrasi Trump melaksanakan rencana ini pada Jumat (21/2/2025). Keputusan hakim sekaligus menolak gugatan serikat pekerja yang menentang pembubaran USAID.
USAID merupakan badan bantuan kemanusiaan terbesar di dunia yang didirikan Presiden John F Kennedy pada 1961. Agensi ini menyalurkan lebih dari setengah anggaran bantuan luar negeri AS senilai 72 miliar dolar AS (sekitar Rp1.174 triliun) sepanjang 2023.
Sebelum Trump dilantik, USAID memiliki lebih dari 10 ribu pegawai. Mayoritas kontraktor telah di-PHK dalam beberapa minggu terakhir. Kini hanya beberapa ratus orang yang akan diizinkan melanjutkan pekerjaan.