Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dalam unggahannya di platform Truth Social pada Selasa (21/10/2025), menyebut sejumlah negara di Timur Tengah telah menawarkan diri untuk mengirim pasukan ke Jalur Gaza guna menghadapi kelompok Hamas, jika gencatan senjata yang sedang berlangsung kembali dilanggar. Salah satu yang disebut adalah Indonesia.
Pernyataan Trump itu langsung menarik perhatian banyak pihak, bukan hanya karena potensi eskalasi baru di kawasan. Dalam unggahan itu, Trump mengucapkan terima kasih kepada Indonesia dan Presiden Prabowo Subianto atas kontribusi yang telah diberikan bagi stabilitas Timur Tengah dan dukungan terhadap Amerika Serikat.
“Banyak sekutu besar kita di Timur Tengah dan wilayah di sekitarnya, dengan semangat luar biasa menyampaikan kepada saya bahwa mereka akan menyambut kesempatan untuk masuk ke Gaza dan ‘menertibkan Hamas’ jika Hamas melanggar kesepakatan mereka dengan kami,” tulis Trump.
“Saya ingin berterima kasih kepada negara besar dan kuat Indonesia, dan pemimpinnya yang luar biasa, atas semua bantuan yang telah mereka tunjukkan dan berikan kepada Timur Tengah, serta kepada Amerika Serikat,” lanjutnya dilansir Al Jazeera, Rabu (22/10/2025).
Trump tidak menyebut secara eksplisit negara mana saja yang menawarkan diri. Namun, pernyataannya mengindikasikan bahwa ada beberapa negara sekutu AS di kawasan Timur Tengah yang siap bertindak atas permintaannya.
Hingga saat ini, belum ada satu pun pemerintah di kawasan tersebut yang secara resmi mengonfirmasi klaim tersebut.
Indonesia sendiri sebelumnya telah menyatakan kesiapan untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian di bawah mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) jika diminta. Namun, Jakarta menegaskan tidak akan terlibat dalam operasi militer ofensif terhadap pihak mana pun, melainkan hanya untuk tujuan kemanusiaan dan perdamaian.
Dalam unggahannya, Trump menggambarkan dukungan yang disebutnya sebagai semangat luar biasa itu sebagai momen bersejarah. “Cinta dan semangat untuk Timur Tengah seperti ini belum pernah terlihat dalam seribu tahun. Ini hal yang indah untuk disaksikan,” tulisnya.
“Saya katakan kepada mereka dan kepada Israel, ‘belum sekarang!’ Masih ada harapan Hamas akan melakukan hal yang benar,” ujarnya.