Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Donald Trump Menandatangani Perintah Eksekutif "No Men in Women's Sports" Menjadi Undang-Undang pada 5 Februari 2025 ( The White House, Public domain, via Wikimedia Common)
Donald Trump Menandatangani Perintah Eksekutif "No Men in Women's Sports" Menjadi Undang-Undang pada 5 Februari 2025 ( The White House, Public domain, via Wikimedia Common)

Intinya sih...

  • Donald Trump menerima dorongan terbuka dari Miriam Adelson untuk mencalonkan diri kembali dengan iming-iming dukungan dana kampanye sebesar 250 juta dolar AS.

  • Miriam Adelson dan Alan Dershowitz mendiskusikan kemungkinan hukum masa jabatan ketiga, meskipun Amandemen ke-22 Konstitusi Amerika Serikat secara jelas membatasi masa jabatan presiden hanya dua periode.

  • Trump mengenang hubungan dekatnya dengan mendiang suami Miriam Adelson, Sheldon Adelson, serta menyoroti perubahan sikap politik di Washington terhadap Israel.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Donor besar Partai Republik sekaligus pendukung kuat Israel, Miriam Adelson, secara terbuka mendorong Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, untuk kembali mencalonkan diri dalam masa jabatan empat tahun berikutnya. Dorongan tersebut disampaikan dalam sebuah acara perayaan Hanukkah di Gedung Putih pada Selasa (16/12/2025).

Dalam acara itu, Trump menyebut Adelson menawarkan dukungan finansial tambahan jika bersedia mempertimbangkan masa jabatan ketiga. Pernyataan tersebut langsung menarik perhatian publik karena masa jabatan Presiden AS secara konstitusional dibatasi dua periode.

Isu ini memicu perdebatan luas, terutama setelah Adelson mengungkapkan telah mendiskusikan kemungkinan hukum untuk masa jabatan ketiga Trump dengan pengacara pro-Israel ternama, Alan Dershowitz. Para kritikus menilai gagasan tersebut bertentangan dengan Amandemen ke-22 Konstitusi Amerika Serikat.

Selain isu masa jabatan Presiden, Trump juga menyinggung perubahan dinamika politik domestik Amerika Serikat, khususnya meningkatnya kritik terhadap Israel di Kongres dan apa yang disebutnya sebagai peningkatan sentimen antisemitisme di kalangan sejumlah anggota parlemen.

1. Dorongan masa jabatan ketiga dan tawaran donasi

Donald Trump (Pixabay/Geralt)

Trump secara terbuka menceritakan percakapannya dengan Miriam Adelson di hadapan para tamu undangan Gedung Putih. Dia menyebut Adelson mendorongnya untuk kembali menjabat dengan iming-iming dukungan dana kampanye yang sangat besar.

"Dia berkata, ‘pikirkan tentang itu, saya akan memberi Anda 250 juta dolar AS lagi’," kata Trump, dilansir dari Anadolu, Rabu (17/12/2025).

Trump juga menyatakan, Adelson telah memberikan dukungan finansial dalam jumlah besar untuk kampanyenya.

"Dia telah memberikan kampanye saya 250 juta dolar AS, ‘secara langsung dan tidak langsung’," ujar Trump.

Pernyataan tersebut memperkuat posisi Adelson sebagai salah satu donor politik terbesar Trump. Data dari situs non-partisan Open Secrets menunjukkan, Adelson menggelontorkan dana besar melalui kelompok politik yang mendukung Trump pada pemilu 2024.

Menurut Open Secrets, Adelson menyumbangkan dana dalam jumlah signifikan untuk kelompok Preserve America. Kelompok tersebut berperan dalam membantu kemenangan Trump pada pemilihan presiden 2024.

2. Kontroversi Amandemen ke-22 AS

ilustrasi bendera Amerika Serikat (unsplash.com/cscreates)

Dalam pidatonya setelah dipanggil naik ke atas panggung oleh Trump, Adelson mengaku telah membahas aspek hukum masa jabatan ketiga dengan Alan Dershowitz. Adelson menyampaikan pernyataan itu di hadapan para tamu yang hadir. Dershowitz, menurutnya, telah menjelaskan kemungkinan aspek hukum terkait masa jabatan tambahan.

"Saya bertemu Alan Dershowitz. Saya berkata, 'Alan, saya setuju dengan Anda'. Jadi kami bisa melakukannya. Pikirkan tentang itu," ujar Adelson.

Ucapan tersebut langsung disambut sorakan hadirin yang meneriakkan slogan dukungan. Para peserta acara meneriakkan, "Empat tahun lagi!".

Namun, pernyataan tersebut menuai kritik dari berbagai kalangan. Para pengamat menegaskan, Amandemen ke-22 Konstitusi Amerika Serikat secara jelas membatasi masa jabatan presiden hanya dua periode, sehingga gagasan masa jabatan ketiga dinilai tidak sah secara hukum.

3. Hubungan Trump dengan Israel

ilustrasi bendera Israel dan Amerika Serikat (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Trump juga mengenang hubungan dekatnya dengan mendiang suami Miriam Adelson, Sheldon Adelson. Dia menyebut Sheldon sering mengunjungi Gedung Putih untuk membahas kepentingan Israel.

"Dia selalu mengatakan 10 menit, ternyata menjadi sekitar satu setengah jam. Dan yang dia lakukan adalah berjuang untuk Israel," kata Trump.

Dalam kesempatan yang sama, Trump menyoroti apa yang dianggapnya sebagai perubahan sikap politik di Washington terhadap Israel. Dia menyatakan kekuatan lobi pro-Israel tidak lagi sekuat sebelumnya.

"Pada 15 tahun lalu, lobi terkuat di Washington adalah lobi Yahudi. Itu adalah Israel. Itu tidak lagi benar," ujar Trump.

Trump kemudian menuding sejumlah anggota Kongres bersikap antisemit.

"Anda memiliki Kongres, khususnya, yang menjadi antisemit. Anda memiliki Alexandria Ocasio-Cortez ditambah tiga, Anda memiliki orang-orang itu, Ilhan Omar, Anda harus sangat berhati-hati," katanya.

Alexandria Ocasio-Cortez dan Ilhan Omar, yang kerap mengkritik kebijakan pemerintah Israel, sebelumnya telah menolak tuduhan antisemitisme. Mereka menegaskan, kritik mereka ditujukan pada kebijakan negara Israel, bukan terhadap masyarakat atau agama Yahudi.

Editorial Team