Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Warga 7 Negara Ini Dilarang Masuk AS oleh Trump, Mana Saja?

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (x.com/WhiteHouse)
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (x.com/WhiteHouse)
Intinya sih...
  • Palestina dan Suriah termasuk dalam daftar larangan perjalanan baru ke AS
  • Limanya negara Afrika dan Laos juga masuk dalam daftar larangan penuh
  • Kebijakan diskriminatif Trump menuai kritik HAM dari kelompok kemanusiaan dan pendukung pengungsi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memperluas kebijakan larangan perjalanan ke AS dengan menambahkan tujuh negara baru ke dalam daftar travel ban (larangan perjalanan). Kebijakan tersebut diumumkan pada Selasa (16/12/2025) dan langsung menuai sorotan internasional.

Dengan tambahan terbaru ini, hampir 40 negara kini menghadapi pembatasan masuk ke Amerika Serikat hanya berdasarkan kewarganegaraan. Langkah tersebut menandai salah satu perluasan travel ban paling signifikan sejak Trump kembali menjabat, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (17/12/2025).

Gedung Putih menyebut, kebijakan ini sebagai langkah pencegahan demi keamanan nasional. Trump menegaskan, Amerika Serikat harus mencegah masuknya pihak-pihak yang dianggap berpotensi mengancam stabilitas dan nilai-nilai negara.

1. Ada Palestina dalam daftar larangan perjalanan terbaru

Ilustrasi Bendera Palestina (pexels.com/Alfo Medeiros)
Ilustrasi Bendera Palestina (pexels.com/Alfo Medeiros)

Salah satu negara yang kini dikenai larangan penuh adalah Palestina. Sebelumnya, pemerintahan Trump telah membatasi perjalanan mereka secara tidak resmi.

Selain Palestina, negara lain yang masuk dalam daftar yakni Suriah. Kebijakan ini diumumkan hanya beberapa hari setelah dua tentara AS dan seorang warga sipil tewas di negara tersebut.

Otoritas Suriah menyebut, pelaku merupakan anggota aparat keamanan yang akan diberhentikan karena memiliki ideologi Islam ekstremis.

Dalam proklamasinya Gedung Putih menyatakan, larangan ini ditujukan kepada warga asing yang berniat mengancam Amerika Serikat atau berpotensi merongrong atau mengganggu budaya, pemerintahan, institusi, atau prinsip-prinsip pendirian negara.

2. Lima negara Afrika dan Laos dilarang juga

Bendera Laos
Bendera Laos (unsplash.com/aboodi_vm)

Selain Suriah dan Palestina, lima negara Afrika yang tergolong miskin juga masuk daftar larangan penuh, yakni Burkina Faso, Mali, Niger, Sierra Leone, dan Sudan Selatan. Begitu juga Laos, menambah daftar negara Asia Tenggara yang warganya dilarang masuk ke AS.

Trump juga memberlakukan pembatasan perjalanan parsial terhadap sejumlah negara lain, termasuk Nigeria, Pantai Gading, Senegal, Kanada, dan Meksiko.

Larangan ini dilakukan meskipun Amerika Serikat akan menjadi tuan rumah Piala Dunia tahun depan. Walau mereka berjanji mengizinkan atlet masuk, tidak ada jaminan serupa bagi warga atau pendukung dari negara-negara yang masuk daftar pembatasan.

3. Kritik HAM menguat terkait kebijakan diskriminatif Trump

Ilustrasi imigrasi. (Dok. Ditjen Imigrasi)
Ilustrasi imigrasi. (Dok. Ditjen Imigrasi)

Kebijakan ini menuai kritik dari kelompok kemanusiaan dan pendukung pengungsi. Global Refuge, organisasi berbasis Kristen yang mendampingi pengungsi, menilai larangan tersebut berpotensi membahayakan kelompok rentan.

“Pemerintah kembali menggunakan bahasa keamanan untuk membenarkan pengecualian menyeluruh yang menghukum seluruh populasi, alih-alih menerapkan penyaringan individual berbasis bukti,” ujar Presiden dan CEO Global Refuge, Krish O’Mara Vignarajah.

Saat ini, negara-negara yang masih berada dalam daftar larangan penuh antara lain Afghanistan, Iran, Libya, Myanmar, Sudan, Yaman, dan Haiti. Pemerintah AS hanya melonggarkan aturan bagi Turkmenistan, dengan pembatasan visa non-imigran.

Trump juga hampir sepenuhnya menghentikan program penerimaan pengungsi, dengan pengecualian terbatas bagi warga Afrika Selatan dari kelompok minoritas kulit putih Afrikaner.

Share
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us

Latest in News

See More

TelkomGroup Kerahkan 13.700 Personel Siaga Jaga Layanan Digital NATARU

17 Des 2025, 14:10 WIBNews