DPR AS Setuju Loloskan Bantuan Rp1.540 T untuk Ukraina

Jakarta, IDN Times - DPR Amerika Serikat (AS) menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) bantuan luari negeri untuk Ukraina yang telah tertahan selama berbulan-bulan. Anggota dari Partai Republik dan Demokrat bersatu dalam sesi yang jarang terjadi pada Sabtu (20/4/2024).
Total bantuan tersebut 95 miliar dolar atau Rp1.540 triliun. Namun bantuan tidak hanya untuk Ukraina saja, tetapi juga untuk Israel dan Taiwan. Khusus untuk Ukraina, negara tersebut akan mendapat 60,84 miliar miliar dolar atau Rp986 triliun.
Beberapa orang bersorak di depan DPR dan mengibarkan bendera biru-kuning Ukraina. Dukungan untuk Ukraina sangat besar dan disahkan dalam hitungan menit.
1. Penting tidak hanya bagi Ukraina, tapi seluruh Eropa
Setidaknya ada empat RUU yang disahkan pada sesi tersebut. Tiga RUU bantuan luar negeri untuk Ukraina, Israel dan Taiwan dan satunya adalah RUU larangan TikTok. RUU bantuan untuk Ukraina disahkan dengan suara 311-112.
Dilansir VOA News, Steven Moore, pendiri Ukraine Freedom Project, mengatakan RUU memiliki implikasi penting tidak hanya bagi Ukraina, tapi seluruh Eropa.
"Vladimir Putin telah memperjelas bahwa jika dia mengambil alih Ukraina, maka negara-negara NATO adalah yang berikutnya. Ini bukan hanya tentang Ukraina. Ini tentang melawan manusia jahat yang ingin menaklukkan seluruh Eropa," katanya.
"Ini mengirimkan pesan kepada Vladimir Putin, Iran, Korea Utara, dan China, bahwa kami tidak melepaskan peran kami sebagai pemimpin di dunia," tambahnya.
2. Presiden Ukraina sampaikan ucapan terima kasih
RUU yang telah disahkan akan dikirim ke Senat yang didominasi oleh Partai Demokrat. Besar kemungkinan mereka juga akan menyetujuinya.
Dilansir dari Associated Press, Presiden AS Joe Biden berterima kasih kepada Ketua DPR Mike Johnson dari Partai Republik dan Hakeem Jeffries dari Partai Demokrat.
"Saya mendesak Senat untuk segera mengirimkan paket ini ke meja saya sehingga saya dapat menandatanganinya menjadi undang-undang dan kita dapat segera mengirim senjata dan peralatan ke Ukraina untuk memenuhi kebutuhan mendesak mereka di medan perang," katanya.
Di Ukraina, Presiden Volodymyr Zelenskyy juga berterima kasih kepada kedua partai AS.
"(Terima kasih) secara pribadi kepada Ketua Mike Johnson atas keputusan yang menjaga sejarah tetap pada jalur yang benar. Terima kasih, Amerika!," katanya.
3. Mike Johnson didesak mundur oleh rekan anggota Partai Republik
Selain untuk Ukraina, bantuan tersebut rencananya akan diberikan kepada Israel sebayak 26 miliar dolar atau Rp421 triliun. Ini termasuk 9,1 miliar dolar atau Rp147 triliun untuk bantuan kemanusiaan.
Dilansir Reuters, bantuan juga diberikan sebanyak 8,12 miliar dolar atau Rp131 triliun untuk kepentingan Indo-Pasifik, termasuk untuk Taiwan.
Beberapa anggota Partai Republik mengecam keputusan Ketua Mike Johnson, salah satunya Marjorie Taylor Greene.
"Mike Johnson adalah orang yang lemah, dia sudah selesai," katanya.
Greene telah jadi penentang utama upaya membantu Ukraina dalam perang melawan Rusia dan mengancam akan memecat Johnson dari jabatan karena masalah tersebut. Anggota lain yakni Thomas Massie dan Paul Gosar mendesak Johnson untuk secara sukarela mundur.